Selamat membaca
.
.
"Wah ini namanya udah keluar. Ternyata ada lima orang yang lulus!" seru Nina bersorak heboh, tanpa memperdulikan orang di sekitar.
"Mari kita lihat … hah?"
"Kenapa?" tanya Alan kepada Nina yang terlihat kaget.
"selamat babi kecil … di sini tertulis Helena Gabriel di urutan ke empat!" Teriak Nina yang langung menyita perhatian, namun di abaikan oleh Nina karena saat ini yang terpenting adalah Helena.
"Hah?"
Helena tak kalah terkejut, seara spontan merampas ponsel Nina kemudian membaca pesan pengumuman yang baru saja masuk ke grup kantor. padahal, daripada merampas ponsel Nina, akan lebih mudah lagi jika Helena menggunakan ponselnya sendiri. Namun, kembali lagi kepada kenyataan, Helena adalah gadis yang tidak bisa di tebak, ingin heran, tapi dia adalah Helena. Yang bisa mereka lakukan hanyalah membiarkan Helena melakukan apapun yang dia ingin selama itu tidak merugikan Helena itu sendiri, atau orang lain.