Selamat membaca
.
.
.
"Ahmad, apa yang terjadi?"
"Pak Adam..." Ahmad menatap pimpinannya dengan wajah kaku. Pandangannya pun tak lagi fokus, pertanda pikirannya tengah mengarah ke antah berantah. "Saya... Ini salah saya Pak!"
"Jelaskan dulu apa yang terjadi? Saya tidak mengerti!"
Setelah Adam berseru lantang, keadaan menjadi hening. Helena pun turut menghentikan kegiatannya mencari bagian kertas yang terpotong. Dia membatu layaknya patung. Hingga akhirnya Helena berdiri untuk menghadap Adam secara langsung. Helena takut, namun dirinya tidak bisa lari dari kenyataan bahwa dirinya telah melakukan kesalahan dan ia harus mempertanggungjawabkan itu.
"Aku- sa-saya … saya tidak sengaja menghancurkan Dokumen yang Pak Adam berikan."
"Helena, ke tempat saya sekarang," perintah Adam. Meski terdengar tenang, tetapi kentara sekali begitu banyak emosi yang terpancar dari dalam nada bicaranya.
"Baik Pak," jawab Helena.