Selamat membaca
.
.
"Ada telpon!" seru Helena kepada Nina.
Nina yang melihat kelakuan Helena yang masih sanggup berteriak dalam keadaan sakit, hanya bisa geleng geleng kepala. Padahal tadi pagi Helena sangat pucat dan lemas, sampai membuatnya panik setengah mati.
Tapi Nina juga tidak menafikkan kenyataan bahwa yang ia hadapi saat ini adalah Helena, gadis ajaib yang penuh kejutan dan teka teki.
"Yasudah, angkat," perintah Nina pada Helena yang menunjukkan layar ponselnya.
"apakah ini panggilan dari jodoh karena namanya tidak di ketahui?" seru Helena dengan nada ala syair.
"satu satunya panggilan jodoh yang cocok untuk mu adalah panggilan alam, selain itu pasti orang isen, salah sambung, atau penipu!" Sarkas Nina menghempaskan rasa senang Helena.
"Kejam! Dasar nenek lampir!"
"sudah, angkat cepat. Kali aja ada urusan penting," kata Nina kesal, karena Helena tak kunjung mengangkat panggilan yang masuk tersebut.