Selamat membaca
.
.
satu dua tiga empatpintu, "permisi!" Suara itu terdengar memanggilnya dari arah luar kelas yang ribut.
lima enam tujuh lapan
"Akira?" Sapa Sarah seraya menutup pintu di belakang nya agar suara hancur teman temanya tidak menganggu percakapan mereka yang jelas sangat jarang terjadi. Kapan lagi Akira akan datang ke kelasnya tanpa ada paksaan darinya?, tangan Sarah sudah tidak lagi memegang tempat bekal, karena sebelum membuka pintu, ia menyempatkan diri melempar container makan milik nya ke sembarangan meja tanpa peduli siapa yang memiliki meja itu, atau apakah ada orang yang sedang tidur. Lagi pula siapa yang bisa tidur jika kelas ributnya seperti dugem itu?.