Hening. Sepanjang perjalanan, Kenzo hanya diam. tidak sepatah kata pun terucap dari bibirnya. Bahkan wajahnya benar-benar menunjukkan raut wajah serius. Perjalanan yang seharusnya dia lalui dengan ceria, kali ini terasa suram. Bahkan Kenzo mengemudi dengan kecepatan di atas rata-rata, seakan ingin segera sampai di rumah. Gisel yang ada di dekat Kenzo pun bingung dengan apa yang kakaknya lakukan kali ini. Padahal biasanya Kenzo selalu mengemudikan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata. Hanya di saat tertentu pria itu mengemudikan dengan cepat, seperti sedang buru-buru atau merasa emosi.
Jadi, apa sekarang Kak Kenzo sedang emosi? Tapi sama siapa, batin Gisel, menatap ke arah sang kakak yang terlihat begitu serius mengemudi, tidak mengalihkan pandangannya sama sekali.
"Kak, masih lama?" tanya Gea yang duduk di bagian belakang. Tubuhnya sudah disandarkan di punggung kursi dengan sebelah kaki disilangkan.