Chereads / Sleeping with The Devil / Chapter 232 - Surat Jaminan

Chapter 232 - Surat Jaminan

Suasana macet kota membuat Edwin begitu tidak sabar ingin menjumpai Kenzo di kantornya. Sesekali, pria paruh baya ini melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya kanannya. Perasaannya sudah tidak tenang dan sungguh tidak sabar saat itu.

"Pak sopir, bisa lebih cepat lagi, tidak? Saya sudah terlambat ini," kata Edwin.

"Maaf, Pak. Di depan macet sekali. Mungkin akan terlambat sedikit sampai ke kantor Tuan Kenzo," sahut sopir itu.

"Halah, ini saja sudah sangat terlambat. Mau sampai kapan lagi terlambatnya?" kesal Edwin.

Kesabaran Edwin memang sangat setipis tisu, dan itu saja masih dibelah dua kala itu. Mendengar putranya mengatakan bahwa Kevin bisa saja dibebaskan dari penjara oleh Kenzo jika Edwin menemuinya di kantornya.

Sekitar 15 menitan, akhirnya Edwin sampai di kantor Kenzo. Dengan melewati banyak rintangan kemacetan yang ada. Segera pria berusia sekitar 50 tahunan itu turun berjalan cepat menuju ke kantor.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS