"Eve."
Eve yang melihat Arkan berdiri di depannya langsung melebarkan senyum yang menunjukkan deretan gigi putihnya yang rata, tetapi terasa begitu canggung. Tangannya bahkan mulai menggaruk bagian tengkuk yang tidak gatal. Rasanya cukup malu karena dia yang datang pagi-pagi sekali atau lebih tepatnya masih dini hari.
"Kenapa kamu di sini?" tanya Arkan dengan raut wajah bingung.
"Boleh aku masuk dulu?" Eve balik bertanya.
Arkan yang mendengarnya langsung menganggukan kepala. Dia mulai menyingkirkan dan memberikan ruang untuk kekasihnya masuk. Eve yang melihat pun segera mengayunkan kaki dan memasuki apartemen Arkan. Langkahnya menuju ke arah sofa dan duduk setelah sampai.