"Selesai," ucap Eve dengan suara riang. Bibirnya mengulas senyum lebar, menatap hidangan yang baru saja dia buat. Bukan hidangan mewah, tetapi cukup membuat Eve puas. Pasalnya, dia merasa bahagia karena dia yang bisa membuat makanan sendiri. Dulu, dia bahkan tidak pernah memegang alat masak sama sekali. Hidupnya benar-benar enak karena sang papa yang memenuhi semua kebutuhannya.
Papa. Eve yang mengingat kedua orang tuanya kembali diam. Rasanya sudah lama tidak mendengar kabar keduanya. Dia yang pergi dengan begitu banyak amarah dan ingin membuktikan jika dia bisa meski tanpa orang tuanya. Hingga dia membuang napas dalam dan membuang perlahan. Sampai dia memilih melepaskan apron yang digunakan dan melangkahkan kaki.
"Arkan, bangun," panggil Eve sembari melangkah ke arah kamar.