"Akhirnya aku bisa saja keluar dari tempat ini!" Terlihat wajah bahagia dari Nirmala ketika dia berhasil kabur dari ruangan yang cukup sempit dan sembab. Dia langsung saja untuk mencari jalan agar bisa keluar dari area rumah kediaman.
Nirmala mencoba untuk berjalan begitu sangat cepat dan mengendap-ngendap. Dia tidak ingin kepergok oleh seorang penjaga rumah Anton. Dia akhirnya bisa keluar menyelinap dari tembok belakang rumah Anton. Dia tidak sengaja untuk mematikan jarinya. Mendadak dia langsung saja untuk berpindah keluar dari area rumah kediaman Anton. Dia merasa sangat kaget sekali dengan apa yang terjadi kepada dirinya akhir-akhir ini. "Dunia pararel memang sangat membingungkan sekali!" Dia menggumam dalam hati kecilnya lalu dia mulai untuk berlari begitu sangat cepat sekali seperti kilat.
Kemudian Nirmala pun berhenti ke sebuah tempat. Dia merasa tempat itu sangat aneh sekali karena ditumbuhi oleh beberapa pohon pohon pinus yang cukup besar. Lalu dia mendengarkan suara auman dari Serigala. Seketika kedua matanya pun langsung membidik ke arah yang lain. Dia mulai untuk mencoba memeriksa lingkungan sekitarnya."Syukurlah jika tidak terjadi sesuatu." Dia menggumam dalam hati kecilnya.
Nirmala pun berlari begitu cepat namun tidak sengaja dia menabrak sebuah dada bidang datar yang cukup kokoh. Lalu dia mendongakkan kepalanya. Dia mencoba untuk tersenyum dengan kaku. " Ya Tuhan kenapa harus bertemu dengan pria ini lagi? "Dia menggumam dalam hatinya dengan sangat kesal sekali. Dia melihat Anton yang ada dihadapannya seperti setan. Dia melihatnya kalau Anton bisa saja untuk mengejarnya.
Anton pun langsung menggendong Nirmala seperti karung beras. Nirmala mencoba untuk melakukan pemberontakan kecil dengan memukul-mukul tubuh dari Anton.
"Turunkan saya! "Teriak Nirmala berulang kali namun Anton tidak pernah menggubris apa yang telah dikatakan oleh Nirmala. Dia malah menggunakan sebuah kekuatannya untuk berjalan secepat kilat. Dia sangat kaget sekali dengan kekuatan yang telah dimiliki oleh Anton tidak seperti manusia biasa. Dia bahkan melihat beberapa kendaraan yang ada di dunia pararel itu bisa terbang. Dia juga melihat banyak sekali hal-hal yang tidak ditemui di bumi tempat dia tinggal.
*
Di rumah kediaman Anton terlihat Nirmala sangat kesal sekali. Lalu Anton segera menghempaskan tubuh Nirmala tepat di atas ranjang kamarnya.
"Kamu tidak bisa bersikap seperti ini Anton! Karena aku dan kamu itu bukanlah siapa-siapa! Kamu tidak berhak untuk mengatur hidupku! Dan sekali lagi aku peringatkan kepada kamu kalau aku ini bukan istrimu!"
Nirmala mendengus dengan sangat kesal sekali melihat perilaku dari Anton yang semena-mena. Bahkan dia merasa bukan sebagai istri dari Anton. Dia hanya terjebak di sebuah dunia pararel karena lukisan itu.
Sebenarnya Anton merasa sangat aneh sekali dengan sikap Nirmala yang berubah 180 derajat dari Nirmala yang telah dia kenal sama ini. Dia merasa jika Nirmala memiliki sikap yang begitu sangat barbar dibandingkan dengan Nirmala yang dulu memiliki sikapnya begitu sangat sopan dan santun.
"Aku bukanlah istrimu! Jangan pernah mengaku-ngaku jika aku ini adalah istrimu! Bahkan aku saja belum pernah untuk melahirkan seorang bayi dalam rahimku! "Kata Nirmala menegaskan setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya. Lalu dia berusaha untuk beranjak dari tempat tidurnya namun tubuhnya terasa begitu sangat berat seperti ada sesuatu yang mengikatnya. "Kamu terlalu licik menggunakan kekuatanmu! Aku sangat membencimu Anton bahkan lebih dari apapun yang kamu ketahui!"
Senyuman Anton terlihat begitu sangat sinis terhadap Nirmala. Lalu dia segera untuk meninggalkan Nirmala yang berteriak-teriak tidak jelas. Lalu dia Mengunci pintu kamarnya. Sementara tubuh Nirmala terasa begitu sangat kaku sekali untuk berdiri.
"Sialan banget sih ini pria! Sumpah aku nggak pernah tahan berada di dunia pararel ini! Tuhan kenapa kamu takdirkan aku berada di dalam dunia pararel ini! "Nirmala mulai mengeluh dengan kondisinya. Dia tidak betah untuk tinggal terlalu lama bersama dengan pria yang psikopat menurutnya. Dia ingin sekali melarikan diri dari hadapan pria itu.
Nirmala berusaha sekuat tenaga untuk terlepas dari sihir yang telah diberikan oleh Anton. Namun dia tidak pernah bisa untuk bergerak sama sekali. Dia merasakan tubuhnya ada sesuatu yang menahan ya. Sehingga dia tidak bisa melakukan apapun juga.
*
Di sebuah ruang tamu, Nino melihat lukisan itu mulai mengeluarkan sebuah cahaya putih. Dia merasa sangat aneh sekali karena beberapa kali lukisan itu terlihat ada sebuah cahaya putih. Namun ketika dia mulai memeriksa dan mendekatinya, dia tidak melihat apapun. "Mungkin saja Ini adalah sebuah halusinasi saja!"
Lukisan karya Antoline memiliki nilai estetika yang cukup tinggi. Bahkan ini adalah salah satu kolektor tetap dari lukisan milik Antoline. Baginya setiap guratan dalam lukisan itu memiliki nilai sebuah filsafat yang cukup kuat. Lukisan itu seakan memiliki sebuah cerita yang tersembunyi.
Kemudian terdengar suara langkah kaki sepatu high heel yang bergemeletuk. Dia melihat seorang perempuan yang berjalan ke arahnya sambil membawa sebotol whisky.
"Hello Nino!"
"Sarah?!"
Sarah adalah seorang perempuan cantik yang telah ditemukan di sebuah tempat. Dia memungut perempuan itu yang sedang menangis di depan rumahnya tanpa menggunakan sehelai baju apapun. Kejadian itu terjadi 6 bulan yang lalu.
Perempuan itu tidak mengingat namanya sama sekali sehingga Ninu memberikan nama Sarah.
Sarah mengikuti gaya kehidupan yang telah dilakukan oleh Nino selama ini. Karena Dino sering sekali untuk meneguk beberapa minuman yang ada di rumahnya. Minuman tersebut memiliki kadar alkohol yang cukup tinggi. Hal itu terus saja dilakukan oleh Nino ketika dia merasa frustasi dengan beberapa pekerjaan. Bahkan dia merasa jika Sarah adalah bagian dari rasa sepinya yang kini mulai terisi.
Sarah mulai berjalan menghampiri Nino yang sedang duduk di sebuah sofa ruang tamu. Dia melihat wajah tampan dan kesal dari Nino lalu dia segera untuk duduk dalam pangkuan ini. Tatapan kedua matanya tepat menghadap ke kedua manik mata Nino.
Nino selalu saja melarang Sarah untuk keluar rumah. Karena bagi Nino dunia luar begitu sangat kejam. Dia tidak ingin terjadi sesuatu terhadap Sarah. Karena dia juga masih membutuhkan Sarah sebagai teman dalam rasa sepinya.
Sarah masih belum lancar untuk berbicara. Bahkan sikapnya masih terbilang seperti bocah yang usianya 7 tahun.
Nino melihat jika Sarah masih membutuhkan pembelajaran dalam kehidupan. Dia tidak ingin sama sekali Jika Sarah mengalami kesulitan ketika menghadapi dunianya.
"Apakah aku boleh untuk merasakan hangatnya mentari pagi besok?" Tanya Sarah dengan bahasa yang masih terbata-bata. Pada awalnya Nino masih belum bisa untuk berkomunikasi dengan Sarah. Karena Sarah menggunakan sebuah bahasa luar angkasa sehingga tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya.
Nino menggelengkan kepalanya karena dia sangat khawatir sekali dengan yang terjadi terhadap Sarah ketika berada diluar." Aku tidak akan pernah membiarkanmu keluar sendirian. Besok aku masih ada pekerjaan jadi kita akan pergi pekan depan setelah pekerjaan aku selesai semua. "
Mendadak wajah Sarah terlihat begitu sangat kecewa. Wajahnya berubah menjadi sangat murah seperti tak ada sinar mentari ataupun rembulan. Kemudian Nino meraih kedua tangan Sarah. "Tidak untuk saat ini karena aku sangat khawatir sekali dengan orang-orang di luar. Kamu masih belum bisa untuk membedakan mana orang yang buruk dan mana yang baik. "Tutur dari Nino sambil merubah wajah Sarah dengan jemari tangannya. Lalu dia berusaha untuk meyakinkan Sarah jika dunia luar tidak pantas untuk dia.
Kemudian Nino memeluk Sara dengan penuh kehangatan dan rasa kasih sayang. Lalu dia mulai berkata, "Aku akan terus menjagamu sampai kapanpun." Kemudian dia mulai mengecup singkat bibir Sarah.