Seorang perempuan ditemukan tergeletak di sebuah jalanan kota. Kemudian sepasang suami istri itu pun mengenali perempuan yang telah ditemukan oleh warga sekitar. Karena perempuan itu adalah sosok putrinya yang selama ini dia cari. Namun perempuan itu tidak mengenali Siapa dirinya. Perempuan itu terkena penyakit amnesia karena benturan yang begitu sangat keras sekali.
" Nirmala! "
"Siapa Anda? "Tanya perempuan itu sambil terlihat sangat curiga. Karena perempuan itu sama sekali tidak mengenali sosok wanita paruh baya di hadapannya. Dia berusaha keras untuk mengingat sosok wanita itu tapi dia tidak mengenal sama sekali. " jangan sentuh-sentuh saya karena saya tidak mengenal Anda! "Kata perempuan tersebut yang belum Ingat siapa namanya.
"Kamu anakku. Aku ibumu. Kenapa kamu tidak mengenaliku sama sekali? "Tanya Mia sambil menatap wajah Nirmala. "Kami berdua adalah kedua orang tuamu yang sedang mencari kamu hampir menyerah dan putus asa. Kenapa kamu tidak mengenali ibumu ataupun ayahmu ini?"
"Anda jangan mengaku-ngaku. Karena saya tidak pernah mengenal anda sama sekali! Mungkin anda salah orang karena saya merasa tidak memiliki kedua orang tua sama sekali!" Kata perempuan itu yang terlihat begitu sangat jutek terhadap Mia. Namun Mia yakin jika perempuan itu adalah putrinya yang selama ini hilang.
Kemudian Mia pun menunjukkan sebuah foto bersama. Lalu dia menunjukkan foto perempuan itu yang mirip sekali dengan Nirmala. "Kamu adalah anakku. Kenapa kamu tidak mengenali ibumu sendiri?"
Perempuan itu pun mulai melihat foto yang telah ditunjukkan oleh Mia. Lalu perempuan itu pun merasa sangat terkejut. "Jadi aku adalah anak kalian yang hilang?" Tanya perempuan itu.
Mia pun langsung mengangguk mengiyakan kalau perempuan yang ada di depannya adalah putri kesayangannya. Dia langsung memeluk perempuan itu dengan penuh rasa kasih sayang. "Meskipun kamu tidak mengenali kami tapi kami selalu saja sayang terhadap dirimu. Karena kami adalah kedua orang tuamu yang tidak akan pernah lelah berdoa untukmu." Air mata itu pun terjatuh seketika sambil memeluk putrinya yang pernah hilang. Dia merasa hatinya sangat hancur sekali saat itu juga. Yakin jika putrinya masih hidup dan kini dia masih bisa bertemu dengan putrinya walaupun tidak pernah mengenalinya sama sekali.
"Kita akan pulang hari ini ke rumah kita." Kata Mia sambil menatap wajah Nirmala. "Kamu adalah Nirmala yang merupakan anak kesayangan kami. Pakan kami sangat menyayangimu lebih dari apapun itu. Kamu jangan pergi-pergi lagi karena Ibu tidak sanggup apabila kehilangan kamu untuk yang kedua kalinya. "Kemudian dia pun mengecup kening Nirmala. Dia yakin jika perempuan itu adalah Nirmala.
*
Dunia pararel,
Nirmala merasa sangat bete sekali dengan kelakuan dari Anton yang selalu saja mengatur-ngatur dirinya. Bahkan dia tidak memiliki sebuah ruang untuk bergerak sama sekali. Dia terlihat begitu sangat dongkol. "Seharusnya aku tidak pernah terjebak di sini!" Dia menggumam dalam hati kecilnya. Dia terlihat begitu sangat amarah ketika melihat dirinya penuh dengan aturan-aturan yang menurutnya tidak penting sama sekali.
Seharian ini Nirmala tidak keluar dari kamarnya. Dia memilih untuk memikirkan sebuah cara agar bisa keluar dari dunia pararel untuk selamanya. Dia akan melakukan segala cara agar bisa kembali bersama dengan keluarga tercintanya.
Tangisan bayi laki-laki itu terdengar semakin menggelegar hingga membuat Nirmala semakin pusing. Dia langsung saja untuk memanggil pelayan agar mencoba untuk menenangkan bayi laki-laki itu.
"Astaga! Sampai kapan aku harus terjebak dalam negeri pararel ini?" Nirmala mulai menggumam dalam hati kecilnya. Bahkan dia masih bingung tentang visi misi yang harus dia kerjakan. Dia mencoba untuk mencari tahu apa yang dimaksud dengan visi misi dari suara misterius itu.
*
Di Kota Surabaya, terlihat gadis yang begitu sangat cantik sekali. Dia memiliki wajah yang mirip dengan Nirmala. Namun tidak ada satu orang pun yang mengetahui bahwa itu bukanlah Nirmala yang asli. Kemungkinan besar perempuan itu terjebak di dunia.
"Kenapa seorang semua orang bilang kalau aku ini adalah Nirmala?" Perempuan itu terlihat sangat kesal sekali. Bahkan dia tidak mengingat Siapa dirinya sebenarnya. Namun dia tidak ingin jika namanya adalah Nirmala. "Kenapa aku harus kehilangan Ingatanku?"
Nirmala palsu mulai memikirkan sosok bocah laki-laki yang dia cari selama ini. Dia merasa kalau dirinya sangat merindukan bocah laki-laki itu tapi dia tidak mengingat siapa namanya. Mimpi itu terus terjadi ketika dia bangun. Dia merasa kehilangan sosok bocah laki-laki yang selama ini dia cari.
Nirmala palsu terpaksa untuk tinggal bersama dengan keluarga Raharjo. Karena dia sendiri tidak bisa menyangkal bahwa dirinya mirip dengan sosok perempuan yang ada di bingkai foto. Dia merasa jika seseorang itu seperti belahan jiwanya. "Kenapa wajahku harus mirip dengan perempuan itu?" Dia menggumam dalam hati kecilnya.
Mendadak perut Nirmala palsu terasa begitu sangat sakit hingga melilit. Dia mulai mematikan jemari tangannya untuk mengambil sesuatu yang bisa dimakan namun di dunia tempat tinggalnya saat ini kekuatannya tidak berfungsi kembali. "Sial! Kenapa tidak bisa?"
*
Di dunia pararel Nirmala terlihat begitu sangat kesal sekali. Dia tidak pandai untuk mengurus bocah laki-laki. Dia bahkan hanya sibuk untuk mengkoleksi lukisan serta bekerja di sebuah perusahaan sebagai programmer. Dia tidak mengerti urusan untuk mengurus anak. Lalu dia segera untuk memanggil pelayan agar mengurus bocah laki-laki yang dia gendong sekarang.
" Anita, Tolong kamu mandikan anak ini. Aku masih ada urusan lain di luar. Setelah itu kamu tolong tidurkan anak ini dengan baik, saya akan menaikkan gaji kamu. "Nirmala memerintahkan Anita yang merupakan pelayan di rumah kediaman Anton. Dia merasa jika Anita yang pantas mengurus bocah laki-laki itu. Karena dia masih belum sanggup untuk merawat dan membesarkan bocah laki-laki.
Kemudian Nirmala pun pergi setelah menyerahkan bocah laki-laki itu dalam dekapan Anita. Dia akan pergi dari rumah mewah milik Anton. Dia mulai melangkahkan kedua kakinya untuk pergi namun seseorang telah mencekal tangan kanannya. Lalu dia menoleh perlahan-lahan ke belakang. Dia terkejut melihat sosok Anton yang mencoba untuk menghentikan langkah kedua kakinya. Karena Anton sudah bisa untuk membaca pikiran dari Anita.
" Anton, Aku ingin pergi dari sini karena aku capek ngurusin urusan anak kamu! Aku butuh waktu untuk istirahat total! Tapi anak kamu terus saja merengek tidak jelas sama sekali!"
"Kamu itu ibunya. Seharusnya kamu jangan pernah mengeluh untuk merawat dan menjaga anakmu sendiri. Bukannya kamu sudah bilang kalau kamu akan selalu ada untuk anak kamu. Tapi, kenapa kamu terus saja mengeluh terhadap anak kandungmu sendiri?"
" Ya ampun. Sudah aku bilang kalau aku bukanlah Nirmala yang merupakan istri kamu. Mungkin saja namanya hanya sama dan wajahnya hanya mirip. Aku tidak akan pernah mengaku Jika kamu adalah suamiku ataupun Aku memiliki anak bocah laki-laki itu. Sekali lagi aku bilang sama kamu bahwa diriku bukanlah istrimu ataupun ibu dari anak laki-laki itu. Udahlah urus aja urusan kamu sendiri karena aku capek menghadapi orang yang tidak pernah tahu diri seperti kamu! " Nirmala mencoba untuk menekan setiap kalimatnya.
"Udah mengeluhnya. Percuma saja kamu mengeluh karena kamu adalah seorang ibu yang harus bertanggung jawab terhadap anaknya. Selain itu kamu adalah seorang istri yang harusnya bisa bersikap dengan baik ataupun menghormati suamimu ini. " Anton terlihat begitu sangat kesal sekali dengan pernyataan yang dikatakan oleh Nirmala. Dia yakin jika Nirmala adalah istrinya.