Sebuah berita mengabarkan adanya sebuah penculikan anak secara misterius. Hal itu sampai di telinga Nirmala. Kemudian dia diberi sebuah petunjuk untuk menyelamatkan beberapa anak-anak yang telah dicuri.
Beberapa warga di sekitar terlihat begitu sangat ketakutan sekali. Kemudian Nirmala pun mulai memberanikan diri untuk keluar dari rumah kediaman Anton. Dia menggunakan sebuah kekuatan yang ada di dalam tubuhnya. Dia memiliki sebuah kekuatan hanya dalam memetikkan satu jari bisa memetik mematikan lawan.
"Nirmala Kau mau ke mana?" Tanya Anton Untuk menghentikan kedua langkah dari Nirmala tapi Nirmala tidak menggerubirisnya sama sekali.
"Kau nggak usah ikut campur dengan urusan aku Anton. "Kata Nirmala menatap wajah Anton dengan sangat sinis. Dia dengan segera untuk menghilang dari tempat kediamannya. Dia merasa mendapatkan sebuah panggilan untuk menyelamatkan anak-anak yang diculik. Dia melihat sekilas bayangan dari anak-anak tersebut disiksa oleh seseorang. Lalu dia juga melihat jika banyak anak yang telah di doktrin untuk menjadi budak.
Nirmala pun segera menghilang namun Anton mengikutinya.
Anton saat khawatir sekali dengan kondisi Nirmala. Dia bisa membaca isi hati dan pikiran Nirmala. Dia bisa melihat sekilas apa yang akan dilakukan oleh Nirmala. Dia tahu jika Nirmala adalah seseorang yang telah ditakdirkan untuk datang di dunia pararel tempat tinggalnya.
Di sebuah kota yang begitu sangat sepi sekali letaknya di dalam sebuah hutan terlarang. Nirmala pun menerobos masuk ke dalamnya. Dia bisa mendengar dari jauh suara tangisan anak-anak yang sudah diculik oleh seseorang misterius. Dia merasa harus menyelamatkan anak-anak itu. Sebuah bayangan putih itu pun mengikutinya saat itu juga bahkan membisikkan agar dia menyelamatkan anak-anak itu.
Sekilas Nirmala melihat ada seseorang yang mengikat bocah laki-laki sebuah pohon. Lalu dia melihat ada beberapa orang yang mengelilinginya sambil membacakan mantra-mantra Suci. Dia pun mendengarkan suara tangisan dari bocah laki-laki itu yang sudah diikat di sebuah pohon.
Nirmala menyusuri sebuah kota yang terpencil. Dia mencari sebuah rumah yang dekat dengan dua pohon besar. Dia melihat beberapa orang orang yang ada di sana menggunakan pakaian hitam pekat. Bahkan mereka pun mulai melakukan sebuah ritual-ritual yang sangat aneh sekali.
Sementara Anton mengikuti kedua langkah dari Nirmala. Dia sangat khawatir sekali dengan kondisi Nirmala. Dia tahu siapa yang akan menjadi lawan seorang Nirmala. Dia mengenal orang itu yang sangat kejam sekali. "Aku tidak bisa membiarkan jika Nirmala melakukan semuanya ini sendirian." Anton menggumam dalam hati kecilnya. Dia sangat takut jika kehilangan sosok Nirmala dalam kehidupannya. Dia sangat mencintai Nirmala lebih dari apapun. Dia akan melakukan apapun asalkan Nirmala tidak pergi darinya. Dia akan melakukan segala cara agar Nirmala bisa jatuh cinta kepada dirinya.
*
Di Kota Surabaya, galeri lukisan gedung kesenian.
Sebuah pergelaran pameran lukisan yang cukup ramai sekali yang diadakan oleh pihak Walikota. Pameran lukisan dengan sejuta seniman pelukis. Di sana terlihat Antoline sangat antusias sekali untuk mengikuti pameran tersebut. Dia memamerkan beberapa lukisan-lukisan yang sudah jadi. Dia berharap bisa bertemu dengan seseorang yang selalu membayangi imajinasinya.
Beberapa pengunjung memadati galeri lukisan tersebut. Mereka melihat beberapa lukisan-lukisan yang dipamerkan. Beberapa orang tertarik untuk membeli lukisan yang telah dipajang di Galeri. Kemudian ada seorang perempuan yang berhenti tepat di satu lukisan yang memiliki kesamaan dengan dirinya.
Sekilas Antolin melihat perempuan itu yang berdiri tepat di lukisannya. Lukisan yang menggambarkan seorang perempuan cantik memiliki mata yang begitu sangat indah. Dia mulai mengucek-ngucek kedua matanya. Dia berusaha untuk memastikan jika perempuan itu benar-benar yang ada di dalam imajinasi lukisannya. Perlahan-lahan dia melangkahkan kedua kakinya sambil fokus menatap perempuan cantik itu. Lalu dia mulai menghentikan kedua kakinya ketika perempuan itu membalikkan badannya. Hingga kedua matanya saling menatap kedua sorot mata dari perempuan cantik itu. Dia mulai menggumam dalam hati kecilnya, "Astaga perempuan itu seperti yang ada di dalam lukisanku."
*
Dunia pararel, rumah kayu.
Di sebuah rumah yang begitu sangat besar sekali yang diapit oleh dua pohon besar. Nirmala telah sampai di sana. Kedua matanya mulai melacak di mana keberadaan anak-anak yang telah diculik oleh seseorang misterius itu yang menggunakan pakaian hitam.
"Nirmala Awas! "Teriak dari Anton ketika melihat ada seorang yang menggunakan pakaian serba hitam dan memakai topeng. Seseorang itu mulai membawa sebuah kapak berwarna hitam. Seseorang itu ingin melayangkan kapak hitam itu ke arah Nirmala hingga membuat Anton berteriak histeris menggunakan kekuatannya untuk menghentikan seseorang itu. Namun dia tidak berhasil karena kekuatannya sangat besar sekali. Nirmala dengan sekuat tenaga menggunakan sebuah kekuatan untuk melindungi dirinya. Seketika seseorang itu mulai terpental jauh darinya.
"Kamu tidak bisa ikut campur dengan urusanku!" Terdengar suara pria misterius dengan nada serak-serak basah.
Sementara Nirmala tidak pernah takut sama sekali untuk menghadapi sosok misterius itu yang memiliki suara pria.
"Jika itu menyangkut anak-anak kecil di kota ini. Aku akan membunuhmu! "Teriak dari Nirmala dengan kata-katanya yang terbilang mengancam sosok misterius itu. Namun mendadak sosok misterius mulai membelah diri menjadi 20 orang yang mengelilingi dirinya. Kemudian sosok misterius itu pun mulai tertawa sambil menatap wajah Nirmala.
Sementara Anton pun juga Mulai melakukan pembelahan dirinya untuk melindungi Nirmala. Dia tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk terhadap Nirmala sama sekali.
Kemudian terjadilah sebuah perlawanan antara Anton dengan sosok misterius itu. Sementara Anton memberikan sebuah isyarat agar Nirmala menyelamatkan anak-anak itu yang ada di ruang bawah tanah. Dia bisa melihat dengan kekuatan pikirannya. Seketika Nirmala pun langsung saja pergi dari tempat tersebut. Namun mendadak ada seorang perempuan yang memiliki wajah sangat aneh. Perempuan itu memiliki wajah seperti binatang babi.
Seorang perempuan itu yang memiliki wajah binatang babi itu mulai menghadang Nirmala. Sementara Nirmala menggunakan kekuatannya untuk melakukan perlawanan. Hingga di belakangnya terdapat Anton yang mulai membantu Nirmala melawan perempuan licik itu. Dia menggunakan sebuah taktik untuk merayu perempuan cantik itu yang selalu saja terpesona dengan wajah pria tampan. Seketika Anton pun langsung saja untuk mencekik perempuan itu dengan kedua tangannya hingga perempuan itu menjadi butiran pasir yang berhamburan.
Nirmala dan Anton berusaha untuk mencari sebuah ruangan yang menghubungkan tangga bawah tanah. Mereka mulai menyusuri rumah tersebut yang terbilang memiliki pintu seribu ruangan. Mereka terus berusaha untuk mencari salah satu pintu ruangan yang memiliki tangga menuju ruang bawah tanah. Kemudian mereka pun menghentikan kedua langkah kakinya tepat di pintu terakhir. Dia berharap di pintu terakhir tersebut ada sebuah petunjuk. Tapi mereka malah terjebak masuk ke dalam ruangan tersebut.