Di sebuah ruang makan terlihat Nirmala begitu sangat tertekan dengan kondisi yang terjadi. Dia tidak bisa untuk melakukan apapun juga bahkan menurutnya pun mulai terkunci. Semua itu karena Anton yang mulai memberikannya sebuah sihir sehingga dia tidak bisa berbuat apapun. Tatapan Nirmala terlihat sangat kesal.
"Sialan ini cowok! Berani-beraninya dia berbuat seperti ini! Kenapa juga aku harus terjebak di negeri yang seperti ini?" Nirmala terlihat mengomel dalam hati kecilnya Bahkan dia tidak terima sama sekali jika harus terjebak di negeri yang sangat aneh. Dia ingin sekali untuk keluar dari sebuah dunia pararel. "Kenapa aku harus terjebak di dunia paralel seperti ini? Ini sihir macam apa yang ada di sini?" Dia mulai menggumam dalam hati kecilnya seakan terlihat begitu sangat jelas sekali. Tatapan kedua matanya terlihat begitu sangat kesal dan geram ketika melihat sosok Anton.
Anton merasa jika Nirmala adalah istrinya. Dia adalah Dewi Nirmala Puspitasari. Dia memiliki seorang anak laki-laki bernama Don Juan. Anak laki-laki itu begitu sangat tampan sekali mewarisi wajah dari Anton. Beberapa keluarga Anton terlihat menatap Nirmala yang terlihat begitu sangat aneh. Karena tidak biasanya Nirmala bersikap begitu sangat dingin sekali terhadap Anton.
Kehidupan di rumah yang begitu sangat mewah sekali dengan fasilitas teknologi yang cukup tinggi. Namun rasa kenyamanan tidak dirasakan oleh Nirmala. Dia merasa sangat asing dan tertekan. "Seharusnya aku bisa keluar dari dunia pararel ini. Aku tidak ingin sama sekali jika berada di sini untuk selamanya. Karena ini bukan duniaku. "
Nirmala masih saja tidak bisa untuk berbicara sepatah kata pun. Dia merasa mulutnya terbungkam. Dia sangat sulit untuk membuka mulutnya. "Sialan! Sampai kapan aku tidak bisa bicara seperti ini?"
Makan malam telah usai. Sementara Nirmala sudah menyelesaikan makan malamnya. Dia juga bisa merasakan bagaimana menu makanan yang berada di atas meja makan terasa begitu sangat lezat.
Setelah seluruh keluarga meninggalkan ruang makan. Dalam sekejap Anton mulai memetikan satu jarinya. Nirmala Akhirnya bisa bicara.
" Astaga! Sihir Apa yang telah kau gunakan selama ini untukku? "Nirmala mulai menggebrak meja sambil menatap kedua manik mata Anton dengan sangat kesal. Ia merasa bibirnya sulit sekali untuk terbuka ketika dia duduk bersama dengan keluarga Anton.
Anton hanya menyeringai licik kalau dia segera untuk pergi meninggalkan ruang makan. Sementara Nirmala masih saja mengomel. Tapi Anton tidak menggubris sama sekali ucapan dari Nirmala. Dia memilih untuk pergi segera menemui putranya yang ada di kamar.
Nirmala terlihat sangat kesal hingga hidungnya kembang kempis. Dia menghentak-hentakkan kedua kakinya diatas lantai. Tatapan kedua matanya terlihat merah seperti ingin membakar sesuatu. Seketika tangannya pun mulai mengeluarkan sebuah cahaya api. Lalu dia merasa sangat aneh sekali. Dia sangat terkejut sekali dengan apa yang terjadi kepada dirinya sendiri. Lalu dia berusaha untuk meredam emosinya agar percikkan api itu tidak keluar kembali dari telapak tangan kanannya.
*
Pameran lukisan dan pelelangan sudah terjadi di sebuah galeri terkenal di Kota Surabaya. Semuanya berjalan begitu sangat lancar sekali sehingga beberapa lukisan sudah terjual habis. Termasuk lukisan Antoline yang telah dibeli oleh seorang aktor yang sangat kaya raya.
"Ini adalah lukisan yang memiliki nilai estetika yang cukup tinggi." Seorang aktor yang terkenal itu pun mulai menatap lukisan itu dengan sebuah nilai estetika. Lalu dia mengamati dari samping kiri kanan hingga ke depan. Dia merasa jika lukisan itu memiliki daya tarik yang cukup tinggi. Dia membeli lukisan itu dengan harga satu miliar rupiah. Dia telah memenangkan lelang amal tersebut sehingga mendapatkan lukisan itu. Kemudian dia memasang lukisan itu tepat di depan ruang kamarnya.
"Tuan Nino. Di luar ada tamu wartawan yang ingin sekali untuk mewawancarai Anda. "Kata seorang pelayan rumahnya.
Aktor tersebut bernama Nino. Dia adalah seorang aktor sekaligus aktivis yang cukup terkenal di dunia politik dan intertaiment. Dia memiliki banyak sekali bakat yang terpendam. Dia bahkan seorang pria yang memiliki nilai sosialisasi yang cukup tinggi. Bahkan tidak jarang beberapa wartawan selalu saja menjadikan Nino Davison sebagai nara sumber di setiap media cetak. Dia juga terkenal sebagai crazy Rich Surabaya yang memiliki banyak sekali beberapa aset berupa properti dan saham.
"Tolong kamu bilang ke wartawan itu untuk menemui Besok saja. Karena hari ini saya sangat lelah sekali. " kata Nino sambil menatap wajah pelayan itu. Lalu dia segera berjalan menuju ke lantai tiga dengan menggunakan lift pribadi yang langsung menuju ke ruang kamarnya.
Sementara pelayan itu pergi menemui wartawan untuk menyampaikan pesan dari majikannya. Dia terlihat sangat sopan sekali untuk menghadapi beberapa orang-orang wartawan yang duduk di sebuah ruang tamu.
"Bapak dan Ibu, maafkan tuan Nino karena sementara ini tidak bisa diganggu karena beliau merasa sangat lelah. Beliau berpesan agar kalian semua datang besok saja." Pelayan itu mengatakan pesan sesuai dengan permintaan dari Nino.
Kemudian beberapa wartawan itu pun keluar dari rumah kediaman Nino. Mereka akan kembali lagi besok untuk meminta wawancara mengenai acara pelelangan beberapa jam yang lalu. Mereka tidak menyangka sama sekali Jika Nino memiliki hati yang begitu sangat mulia bahkan nilai satu miliar adalah nilai yang cukup besar sekali bagi siapapun itu. Mereka sangatlah kagum terhadap minum yang selalu memiliki nilai sosial yang cukup tinggi.
Di ruang kamarnya terlihat Nino mulai merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Dia terlihat sangat lelah sekali untuk menghadapi hari-harinya. Apalagi dua hari yang lalu adalah hari yang sangat melelahkan baginya.
Selama sebulan penuh Nino menghadapi syuting yang tidak ada cuti sama sekali. Dia merasa butuh liburan untuk beberapa hari kemudian. Dia juga sudah memesan tiket untuk ke Bali sebagai refreshing ringan.
Nino akan cuti selama satu bulan untuk tidak mengikuti kegiatan apapun termasuk mengambil job main film. Dia juga sudah mengkonfirmasikan kepada manajernya. Dia merasa sangat lelah sekali dengan beberapa hari yang lalu yang sudah menguras tenaganya dan waktunya. Walaupun jumlah yang telah dia dapatkan cukuplah besar sekali nominalnya.
Ketika Nino mulai menutup kedua kelopak matanya. Sekilas dia melihat sebuah bayangan seorang perempuan meminta tolong kepada dia. Kemudian dia segera untuk membuka kedua matanya kembali. Dia merasa sangat aneh sekali untuk akhir-akhir ini selalu saja mendapatkan mimpi yang buruk."Apa yang sebenarnya terjadi?" Dia menggumam dalam hati kecilnya lalu berusaha untuk tidur kembali.
*
Nirmala merasa berada di sebuah Sangkar Emas. Dia tidak bisa berbuat apapun untuk keluar dari sana. Dia berusaha untuk mencari tahu misi apa yang akan membebaskan dia dari dunia paralel.
Nirmala tidur satu ranjang bersama dengan Anton. Ia merasa sedikit aneh sekali harus satu kamar dan satu ranjang dengan Anton." Kenapa orang ini harus ada di sini?" Mendesis
*