Di kamar terlihat Nirmala sedang mondar-mandir. Dia mulai melakukan sebuah cara untuk mencari jalan keluar agar bisa kembali ke dunia tempat dia tinggal sebenarnya.
Ehem! Terdengar suara deheman sehingga membuat Nirmala sangat terkejut. Dia perlahan-lahan mulai menoleh ke belakang. Lagi-lagi dia bertemu dengan seorang pria angkuh itu.
" cepat turun ke bawah! Karena seluruh keluarga sudah menunggumu makan malam! " perintah dari pria aku itu.
" Sebenarnya kamu itu siapa sih? Kok ngatur-ngatur kehidupan orang? Apa kamu nggak capek untuk berdebat denganku? "Kata Nirmala dengan menekan setiap kalimat yang terucap dari mulutnya. "Udah deh, aku ini bukan istrimu bahkan Ibu dari anakmu itu! Percuma kamu menyuruhku karena aku memang bukan bagian dari kehidupanmu!"
Pria itu pun mendekat ke Nirmala namun Nirmala terus berjalan mundur. Seketika pria itu pun langsung saja menarik lengan Nirmala hingga jatuh ke dalam pelukannya. Lalu pria itu segera memaksa Nirmala untuk berganti pakaian. Pria itu pun lalu menyuruh Nirmala duduk tapi Nirmala melakukan pemberontakan kecil. Dia tidak ingin diatur sama sekali dengan pria asing yang tidak pernah dia kenal sama sekali. Tatapan kedua mata Nirmala terlihat begitu kesal.
" kamu tidak bisa memaksaku seperti ini! " kata Nirmala dengan nada yang begitu sangat ketuk.
Pria itu mulai mematikan jemari tangannya. Seketika tiga orang pelayan langsung saja datang menemui mereka.
" Selamat malam, Tuan Muda. Apakah ada yang bisa saya bantu? "Tanya salah satu seorang pelayan yang datang ke kamar mereka.
"Tolong kamu segera urus dia agar segera mengganti Pakaiannya yang busuk itu! " kata pria itu dengan sangat angkuh.
"Kalau ngomong itu dijaga jangan ngomong seenak jidat kamu sendiri! "Teriak dari Nirmala namun pria itu pun membuat Nirmala duduk disebuah kursi tanpa bisa bergerak sama sekali. Pria itu menggunakan kekuatan dalam tubuhnya sehingga dapat mengikat Nirmala tanpa sebuah tali.
Pelayan itu pun mengangguk untuk memenuhi semua perintah dari pria angkuh itu. Sejenak Nirmala terus saja untuk memberontak karena dia tidak ingin sama sekali makan malam dengan orang-orang asing. Dia hanya ingin segera pulang ke dunia hanya untuk menemui keluarganya sendiri.
Seorang pelayan sudah menyiapkan sebuah gaun mewah untuk makan malam di bawah bersama dengan keluarga pria asing itu. Sementara pelayan yang lainnya mulai untuk memandikan bayi laki-laki yang berada di sebuah kotak bayi.
Pelayan itu mulai make over Nirmala dengan make up yang begitu natural. Lalu memilihkan sebuah gaun yang begitu sangat indah di tubuh Nirmala. Seketika pelayan itu menggunakan satu petikan jari nya untuk mengganti baju buluk Nirmala menjadi baju yang begitu sangat indah. Sontak Nirmala merasa sangat kaget sekali dengan apa yang telah terjadi kepada dirinya sendiri. Semua kekuatan itu mengandung sihir di dunia paralel.
*
Di ruang makan terlihat beberapa jajaran keluarga pria asing itu yang terlihat begitu intelektual. Mereka semua belum memulai makan malam karena masih menunggu satu anggota keluarga yaitu Nirmala. Mereka semua membicarakan tentang hubungan pria asing itu dengan Nirmala.
" Anton. Sampai kapan kita menunggu istri kamu untuk makan malam hari ini?" sebuah pertanyaan itu pun keluar dari mulut Marsha.
"Mungkin kita harus menunggunya sepuluh menit lagi. Maaf kalau makan malam hari ini Sedikit terlambat. "Kata Anton sambil menatap seluruh jajaran keluarganya. Dia melihat beberapa keluarganya sudah tidak sabar untuk menikmati hidangan yang sudah tersaji di atas meja makan. Beberapa hidangannya bernuansa western.
Anton melihat dengan mata batinnya. Dia melihat Nirmala sudah hampir selesai untuk berdandan makan malam hari ini. Dia menunggu detik-detik gimana Nirmala akan segera keluar dari kamarnya bersama dengan putranya.
*
Di kamar terlihat Nirmala sangat murung sekali walaupun dia sudah berubah total menjadi seorang perempuan yang cantik dan intelektual. Namun dia merasa tidak ingin sama sekali makan malam bersama dengan pria asing itu. Dia memilih untuk tidak makan sama sekali Bahkan dia ingin sekali melawan takdir kalau dirinya belum menikah dan memiliki seorang putra. Dia yakin jika semua itu hanyalah sebatas halusinasinya saja ataupun mimpi di tengah bolong. Namun disisi lain perutnya terasa begitu sangat melilit karena dia belum makan sama sekali semenjak kemarin.
Seorang pelayan itu pun langsung memberikan bayi laki-laki itu ke dalam gendongan Nirmala. Lalu Nirmala segera untuk dilepaskan ikatannya menggunakan kekuatan satu petikan jari oleh pelayan itu. Seketika Nirmala pun menggendong bayi laki-laki itu.
"Nyonya Nirmala sudah ditunggu tuan muda untuk segera bergabung di ruang makan. "Kata seorang pelayan itu memberikan informasi kepada Nirmala.
Nirmala terlihat begitu sangat kesal dengan sikap semena-mena pria asing itu. Kenapa dia pakai ngatur-ngatur urusanku?" Dia mulai mendengus begitu sangat kesal ketika melihat perintah-perintah dari pria asing itu. Dia memang seorang perempuan yang enggan sama sekali untuk diperintah. Dia hidup secara independen dan percaya akan instingnya sendiri. Dia paling benci untuk sesuatu yang tidak dia sukai tapi dilarang.
*
Di ruang makan keluarga. Jam menunjukkan pukul 08.00 malam. Namun Nirmala belum juga keluar dari kamarnya. Lalu Anton segera untuk membelah dirinya dan menghampiri Nirmala yang masih ada di kamarnya. Dia tidak ingin mengecewakan seluruh kerabat keluarganya. Termasuk kedua orang tuanya yang sudah menunggu hampir satu jam penuh.
"Aku harus segera untuk menemui Nirmala. Karena aku tidak mau mengecewakan seluruh kerabat keluargaku!" Anton dalam sekejap langsung berpindah ke kamar Nirmala.
Di sebuah kamar yang cukup mewah terlihat Nirmala sedang duduk di atas ranjang sambil menggendong bayi laki-lakinya. Dia terlihat terlalu malas untuk bergabung makan malam bersama dengan keluarga Anton.
"Kamu masih ada di sini?" Anton menghadiri Nirmala dengan rasa kesal.
"Ya! Terus kenapa kalau aku masih ada di sini? Aku bukan bagian dari keluargamu jadi nggak akan pernah ada masalah jika aku tidak pernah bergabung makan malam bersama dengan keluargamu! " Nirmala mulai berdiri lalu mencondongkan pandangannya kearah Anton. Dia membantah apapun perkataan dari Anton karena dia paling benci untuk ditekan dengan sesuatu yang tidak pernah dia inginkan sama sekali. "Sudahlah kamu sebaiknya nggak usah malu kalau aku ini adalah istri kamu ataupun Ibu dari anakmu ini. Aku hanya terjebak di sini!"
Anton segera untuk memegang jemari tangan Nirmala. Dengan sekejap mereka sudah berpindah ke sebuah ruang makan. Sontak hal itu membuat Nirmala sangatlah kaget. Dia melihat jika semua yang ada di dunia pararel Ini mengandung unsur-unsur sihir. Dia juga melihat beberapa pelayannya selalu saja cepat untuk berpindah tempat dalam dalam hitungan beberapa detik saja.
"Hah? Kenapa cepat sekali aku berada di antara mereka semua? "Nirmala seakan tidak bisa mengungkapkan dengan sebuah kata-kata. Mulutnya terasa benar-benar terkunci. Karena Anton sudah melakukan sebuah cara agar Nirmala tidak bisa berbicara sepatah katapun. " Kenapa ini mulut tidak bisa terbuka?" Dia berusaha untuk membuka mulutnya agar bisa berbicara. Bahkan dia tidak bisa bergerak ketika sudah duduk di di kursi meja makan.