Karya seni lukis dan pahat bukan vorte Yeona. Dari kecil dia selalu mendapat nilai jelek jika disuruh menggambar atau mengerjakan prakarya tangan lainnya.
Demi menemui dan membuat Tuan Hyung Jae kagum padanya, malam hari Yeona menghafal banyak profil lukisan yang dipentaskan dalam pameran seni Gani hingga kepalanya mau pecah.
Dia menelungkup kepala di meja. Terakhir kali dia belajar setekun ini ketika mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk ke universitas kedokteran. Siapa sangka dia akan berhadapan lagi dengan hafal hafalan.
Tetapi semua itu adalah harga murah yang harus dia bayar demi mendapatkan maaf dari Tuan Muda Gu Hyung Jae. Demi karir.
Yeona teringat wajah tampan itu ketika bicara ingin menidurinya. Begitu kasual seperti tanpa beban. Seperti telah sering berkata seperti itu sehingga yakin Yeona akan menyanggupi. Sosok pemberani memang memiliki daya pikat tersendiri, walau sosok itu nakal.