"Mama muda. Mama dengan dada kencang dan pantat menggoda. Aku suka tipe wanita sepertimu. Garang. Menggigit. Ayo, jadi wanitaku. Kau dan anakmu akan hidup bergelimang harta."
"Diam kau bereng–diam kau pria pendosa." Yeona menjaga omongan di depan Mae Mae, bahkan menutup telinga anak itu. Setelah ditutup baru dia bisa menghardik secara leluasa. "Kau akan mati jika tidak meminta maaf pada anakku, bedebah."
"Ho hoo, menolak. Aku suka aku suka, menelanjangimu sekarang juga."
Yeona paling benci dengan lelaki yang melukai anak kecil. Anak kecil tidak punya dosa, kenapa sampai dikasari? Mereka layak dihajar, dikirim ke neraka melalui jalur ekspress.
Dengan kemampuan Yeona yang sekarang, dia bisa mewujudkan keinginan itu dengan mudah.
Namun di depan Mae Mae? Dia masih kecil, masih suci. Dia tidak seharusnya melihat adegan dewasa yang akan terjadi atau mendengar kalimat binatang seperti tadi.