Mas Raka sampai terengah-engah ketika menahan nafasnya, karena dia tidak bisa menahan kemarahannya.
Meskipun aku mencoba untuk menjelaskan padanya bahwa mereka sudah memberikan izin untuk melanjutkan rumah tangga kita, tapi Mas Raka tidak pernah mau percaya.
Dia tidak peduli dengan semua itu karena yang dia tahu Mamah bicara langsung padanya untuk segera berpisah dariku. Meskipun keputusan mereka yang ingin berubah demi kebutuhan rumah tanggaku, tapi setahunya mereka minta dirinya untuk pergi dari kehidupanku.
Sehingga membuat Mas Raka bergerendel, marah terhadap mereka. Menyayangkan sikap mereka yang inginkan perpisahan tersebut.
"Mamahmu juga Papahmu begitu mengharapkan perpisahan kita itu terjadi. Apa mereka tidak mikir tentang keinginannya tersebut. Sedangkan kamu sedang mengandung calon bayi saya, mereka benar-benar gila." Ungkap Mas Raka dengan raut wajah yang begitu kesal atas sikap mereka.