Satu hari telah terlewati, pesawat Busan telah mendarat di bandar Seoul, waktunya Alena menjemput Bibi Yen, jam sudah menunjukkan pukul empat sore, Bibi Yen telah tiba di Seoul. Saat tiba di terminal kedatangan, nampak Alena menjemput Bibi Yen, ditemani oleh Pak Choi.
"Bibi...aku di sini bi".
"Alena...huftt maaf ya sudah merepotkanmu".
"Tidaklah bi, ayo kita langsung pulang ya, Nenek Yoon dan Jenderal Kim sudah menunggu kedatangan nenek".
"Ya Alena..apa kau sudah yakin, keberadaan bibi tidak akan membuat mereka marah dan tidak menyukai bibi?"
"Tenang saja Bi, semua masalah pasti ada jalan keluarnya, mereka tidak akan menghakimi bibi, justru mereka ingin sekali memberikan bibi peluang usaha baru".
"Ya Tuhan, kenapa kedatangan bibi jadi merepotkan keluarga tunanganmu".
"Sudahlah, sekarang kita pulang dulu, nanti bahas di rumah ya".
"Baiklah, tetapi jujur bibi masih malu dan takut tidak bisa diterima oleh keluarga tunanganmu".
"Tenang saja bibi".
