"Mau pergi?"
"Menemui Mayya atau Lova?"
Dua pertanyaan beruntun itu sama sekali tidak mendapatkan jawaban apapun dari lawan bicaranya. Dia hanya diabaikan begitu saja.
"Mas Pritam!" Sekarang dia menahannya dengan mencekal pergelangan tangannya. Membuat pria itu mau tak mau harus meladeninya dan bahkan menoleh dan harus menatap wajahnya.
"Jawab pertanyaan aku dulu baru pergi dari sini." Dia benar-benar terkesan memaksa dengan pertanyaannya itu.
Pritam melirik ke arah pergelangan tangannya yang digenggam dengan erat oleh Ranu. "Lagian ngapain kamu ke sini? Bukankah semalam sudah aku suruh untuk pulang?" tanyanya sembari melepaskan genggaman tangan itu dengan kasar. "Ini bukan rumah kamu dan ini tidak terbuka untuk umum!" Pritam menegaskan.
"Jadi ambil jaket kamu dan pergi dari sini jangan buang-buang air dengan mandi di sini." Dia berdecak. Kembali memutar kakinya dan berjalan menjauhi adik tirinya itu.