Mobil mewah itu melaju membelah padatnya jalanan kota, katanya dia hanya perlu dihantarkan di sebuah bangunan yang jaraknya tidak cukup jauh dari tempat mereka tinggal. Padahal dengan berbaik hati pria itu sudah berkali-kali menanyakan padanya haruskah dia menghantarkan gadis ini pergi ke bandara? Tetapi, ditolak begitu saja olehnya.
Nike berkata dengan sepenuh hati bahwa dia tidak ingin mengganggu akhir pekan mereka berdua. Dia adalah pihak pertama yang mendukung hubungan singkat itu.
"Ngomong-ngomong, Pritam ...." Nike menyahut dari kursi penumpang. Memposisikan badan yang tepat di tengah-tengah, sesekali dia menatap ke arah temannya, yang sudah menatapnya curiga padahal dia belum berbicara apapun.
"Apa yang membuat kamu tertarik sama Lova?" tanyanya. "Biasanya kamu selalu mengencani wanita hanya dalam satu malam."
Sudah Lova duga bahwa dia akan berbicara blak-blakan,