"Akhirnya malam ini makan berdua," ujar Mahis, Mahis menggenggam erat tangan Kanaya, Kanaya salah tingkah, ia terlihat konyol saat begitu. Ruang makan jadi saksi Mahis bersikap tulus, dan merasakan itu.
"Apa yang merasukimu?" pertanyaan Kanaya membuat Mahis terkejut lalu di susul dengan tawa.
"Ha ha ha, kau ini!" Mahis menjitak kepala Kanaya, Kanaya mengelus ubun-ubunya.
"Kau kerasukan!" Kanaya menatap aneh, Mahis mulai makan.
"Bismillah, Bagaimana? Mau ke Jalan-jalan?" tanya Mahis, Kanaya menggelengkan kepalanya.
"Tidak perlu jauh yang penting bersama, eh," ujar Kanaya lalu membungkam bibirnya, Kanaya menarik tanggannya, Mahis meraih lagi dan tidak mau melepaskan tangan Kanaya.
"Bisakah malam ini, kamu memberikan hakku." Mahis mulai serius, dengan tatapan penuh arti, Kanaya terkejut.