Di sepertiga malam menghabis kan waktu berdua namun hanya rasa yang memiliki rasa. Fanan dan Alisa berada di kamar Aidil.
Fanan berbaring di sofa dan Alisa duduk di samping Aidil. Alisa mengangkat wajah terlihat lesu dan penuh beban.
Menatap langit-langit lalu, ia menghela napas berat. Mungkin ia kesepian.
"Aku boleh bertanya? Apa beban yang kamu pikul hingga kamu terlihat sangat kacau?" tanya Fanan.
"Aku hanya memikirkan kenapa banyak orang tidak suka kepadaku. Mereka membenciku karena alasan mereka yang tidak jelas. Karena Bapakku. He lucu saja." jelas Alisa. Fanan duduk tegap sambil menyangga kepala belakang dengan kedua tangan.
