Setelah selesai berziarah di makam Al-Habib. Rahmat dan Mahis segera kembali ke rumah sakit lagi. Jantung Rahmat berdegup kencang, karna setelah sampainya nanti ia akan memiliki bayi mungil yang akan lahir kedunia.
Jadwal Oprasi sudah di siapkan, rasa tidak karuan, Rahmat menyandarkan kepalanya dan memejamkan mata. Jadwal Oprasi sudah di siapkan, rasa tidak karuan, Rahmat menyandarkan kepalanya dan memejamkan mata.
'Ya Allah semoga tidak jadi pendarahan di otak, Ya Allah dia sudah cukup tersiksa, Tolong jangan lagi Ya Robb. Aida aku kirimkan surat cinta lewat lantunan Alfatihah. Aku selalu ingin kamu berada di sampingku setiap saat dan waktu sampai benar maut memisahkan dan bersama kembali atas IzinNya. Namun kini aku akan berusaha iklas atas takdir Allah, aku imammu yang tidak sempurna maafkan aku.' batin Rahmat napas berat terdengar dari desahannya.
"Mas, bagaimana orang bisa bersatu kalau tidak seirama, sangat sulitkan. Bukan karna tidak setia namun kurang rasa percaya."