Deon hanya tersenyum mengejek, "Benar-benar sudah keputusan akhirmu?"
Arabella mengangguk dengan cepat.
"Baiklah, kamu tidak mau, aku juga tidak akan memaksamu, tapi coba pikirkan kembali, setelah semua pengorbananmu selama 3 bulan ini pada ibumu, jika pengobatan itu berhenti di tengah jalan, bukankah akan sia-sia? Jika pengobatan itu dihentikan, seperti apa efeknya terhadap kondisi ibumu, kau yang lebih jelas, kan?
Satu hal lagi, pacarmu itu tidak menyentuhmu, jika bukan karena dia yang memiliki masalah pada kesehatan seksualnya, maka karena dia memegang prinsip yang 'kono'. Jika pada malam pernikahan kalian, dia mendapati bawa wanita yang selama ini menjadi temannya berkencan sudah tidak 'polos', akankah dia menerimamu?"
"Kau...." Arabella histeris mendengar semua ucapan Deon. Pria ini telah menyentuh luka terdalamnya!
