"Selamat malam Zanqi, apa kabarmu?? Masih ingat dengan aku?" tanya seseorang yang duduk satu meja dengan Zanqi, karena ada 3 kursi penuhlah sudah meja di depan yang dipilih Zanqi.
Qonin menoleh mencari sumber suara, dia membeku dengan senyuman raib dari wajahnya kala orang yang menyapa Zanqi adalah om meresahkan. Disaat bersama para pramusaji membawakan makanan pembuka serta minuman diatas meja itu tetap tidak mampu membuat Qonin teralihkan perhatiannya.
Zanqi sendiri tampak memalingkan muka dengan kesal, seperti tidak ingin melihat kedatangannya itu menjawab malas, "Hallo Paman Narwan."
"Ha ha ha ingat juga rupanya, padahal kita terakhir ketemu saat kamu berumur 10 tahun yang lalu. Aku cukup terkesima dengan keahlianmu itu!!" Narwan tertawa sangat keras sambil sesekali melirik Qonin yang diam membisu dengan wajah hampir pucat, untungnya masih ada perona pipi yang menyamarkannya.
