"Sudah jangan berisik!! Disini paling strategis tahu!! Jika kita mau mengejar pun masih keburu, kalau bisa memukulnya akan aku lakukan," sungut Leon dengan mata masih awas melihat ke depan, dia yang menutupi wajah dengan buku itu menurunkannya karena capek.
"Haishhh!! Terserahlah!!" timpal Qonin yang sudah bersedekap sambil menatap ke depan.
Suara tawa para pemain basket di parkiran itu membuat Leon kembali menutup wajahnya dengan buku, dia tidak ingin jika penyamarannya terbuka.
Pandangan Qonin tertarik dengan para pemain basket yang seru sedang membicarakan sesuatu yang entah apa topiknya, dia terus mengamati orang berambut cepak yang belakangan dia ketahui namanya Dani, "Gimana satu tim dengan Dani?? Dia merepotkanmu nggak?"
Leon ikut mengintip dan mencari sosok berambut cepak itu sedang bergerombol di dekat parkiran sepeda motor, "Nggaklah, dia yang kerepotan kalau aku jadi kaptennya. Mana pernah aku kasih kesempatan dia untuk main di pertandingan, haha."
