Aneska menunjuk ke arah kakinya. "Tolong pakaikan lagi di sini, Mas, body lotionnya. Masih kerasa kering." Reygan langsung menumpahkan body lotion itu di tangannya lalu kembali mengusap ke arah bagian tubuh yang Aneska minta barusan.
"Aku tau ini berat, tapi aku juga tahu kalau kamu hebat, Nes. Kalau nanti kamu mengalami kesusahan, jangan sungkan untuk minta tolong sama aku ya? Kamu nggak sendiri. Aku akan selalu ada untuk kamu, kapan pun dan dimana pun."
Aneska menjawabnya dengan sebuah anggukan, sedangkan Reygan menutup botol body lotion lalu mengembalikannya di meja rias. Tidak lama kemudian, Reygan kembali naik ke atas ranjang dan membawa Aneska berbaring dengan posisi mereka saling berpelukan.
"Mas,"
"Ya?"
"Aku lagi stress banget rasanya."
"Jangan stress-stress ya, Sayang. Kasihan sama dedeknya nanti." Reygan mengecup kening Aneska lalu turun ke kedua pipi istrinya. "Apa yang harus aku lakuin untuk menghilangkan stress kamu?"