Satu pesan masuk. Setelah membacanya sekilas lalu membalas cepat, Reygan segera mengemasi barangnya. Dia mematikan layar komputer dan berdiri seraya menyandang tas berbentuk tabung. Pekerjaannya sudah selesai sejak tadi, jadi dia hanya menunggu pesan masuk saja. Beberapa karyawan juga masih bertahan di kantor. Entah mengukir kuku atau sedang menonton drama Korea. Bukan akhir bulan, jadi mereka bisa bersantai di weekend seperti ini.
"Babang Reygan mau ke mana, sih? Kayaknya buru-buru amat. Mau kencan sama siapa?" Anto menegur sambil memainkan bantal leher. Suaranya sengaja dikeras-keraskan. Dia memang sengaja membuat para perempuan di lantai ini patah hati nasional. Dan memang berhasil membuat kepala para perempuan yang tadi menatap layar komputer lekat-lekat, langsung mendongak maksimal. Yang sedang mengecat kuku, sampai menyenggol botol kutek. Tumpah lalu ngomel sendiri.
"Apa sih, Mas. Orang janjian sama temen kok."