Sementara benak Jonathan diliputi dengan perasaan begitu bahagia malam ini, di apartemennya Bryan malah terus-menerus uring-uringan sendiri, ruangan dan arena di sekitar pria itu sudah benar-benar hancur berantakan. Pecahan gelas dan piring memenuhi permukaan lantai, begitu pula dengan pecahan kaca dari figura yang ada di sana. Bantal dan guling pun tidak luput menjadi sasaran amukan dari Bryan. Sungguh pria itu tengah berada di luar kendali sekarang setelah cukup lama tidak mengamuk seperti ini.
Nyatanya meskipun telah berlalu namun hingga saat ini Bryan masih tidak terima atas penolakan yang Elisa layangkan. Namun jelas hal itu sama sekali tidak mengubah perasaan Bryan kepada Elisa. Sungguh sama sekali tidak ada rasa benci ataupun dendam untuk wanita itu. Namun keseluruhan amukan Bryan ini dia tumpahkan dan dia layangkan untuk Jonathan yang menurutnya telah begitu berani merebut hati Elisa dari dirinya.