Sambil menikmati makanan dan minuman di resto cepat saji itu, sesekali mata Beni melirik ke arah Elisa yang terlihat fokus menikmati makanannya. Seulas senyum tipis, terlukis di wajah Beni. Dia senang bukan main dengan perkataan Elisa kepadanya barusan. Setidaknya masih ada harapan untuk mendekati Elisa meskipun masih harus menunggu beberapa bulan lagi setelah dia melahirkan. Beni rela menerima segala sesuatu tentang Elisa dengan tangan terbuka, termasuk soal anak yang dilahirkannya nanti. Beni pasti akan merawat dan menyayangi anak tersebut. Dalam prinsip Beni, jika dia mencintai Elisa maka dia harus siap menerima keberadaan bayi yang akan dilahirkannya.
"Jangan takut Elisa. Masa depanmu akan ada bersamaku," batin Beni tanpa suara. Betapa dia menginginkan Elisa untuk menjadi pasangan hidupnya. Sesekali Beni mengulas senyuman sebagai pertanda kebahagiaan yang membuncah di dalam hatinya. Cinta itu memang indah.