Oslan menempelkan jemarinya di dua lenganku dengan kuat, aku tahu pria ini tidak mungkin berbuat tidak sopan kepadaku. Aku memelas kepadanya karena tidak kuat menahan rasa pusing di kepala ini.
"Ocha, lo kenapa?" Oslan terlihat bingung menghadapi diriku yang hampir kehilangan arah.
"Dia kan yang tadi lagi casting tiba-tiba pingsan."
"Iya, tapi castingnya keren lho."
Aku mendengar suara Oslan berikut beberapa wanita berbisik terang-terangan kepadaku. Aku mendengar, tetapi arah jalan tidak bisa kuambil dengan baik. Oslan akhirnya memapah tubuhku agar memudahkan diriku berjalan menuju mobilnya.
Oslan menaruh tubuhku di samping kemudi, penglihatanku masih bisa merasakan bayangan yang melintas di depan kaca mobil. Oslan begitu sigap membuka pintu, bersiap untuk menjalankan kendaraan roda empatnya.