Rania sangat berharap kalau Alvia akan membantunya lepas dari situasi yang seperti ini. Apalagi gadis itu tahu benar kalau Rania dan Alva itu sebenarnya tidak memiliki hubungan apa pun.
Namun, harapan tinggal harapan. Alvia malah mengedikkan bagi seolah tidak ingin ikut campur. Sungguh itu berhasil membuat Rania ingin sekali menangis sekeras-kerasnya.
"Hey, kenapa diam saja? Jadi bagaimana? Apa orang tua kamu sudah setuju dengan rencana Bubund?" tanya Marissa yang heran karena Rania malah diam saja.
"Ehem!" Rania berdehem untuk mengurangi rasa gugupnya. "Sebenarnya aku belum bertemu dengan kedua orang tuaku, Bun," ucap Rania takut-takut.
"Kenapa? Memang kemarin malam Alva tidak mengantar kamu pulang ke rumah, Sayang?" tanya Marissa kebingungan mendengar jawaban Rania.
"Alva mengantar aku pulang, Bun, hanya saja aku tinggal di apartemen dan tidak bersama orang tuaku," sahut Rania cepat. Tentu Rania tak ingin Alva disalahkan hanya karena salah paham semata.