Setelah menempuh perjalanan yang hanya diisi dengan keheningan, akhirnya Rania tiba juga di apartemen nya. Gadis itu segera turun dari taksi setelah memberikan selembar uang biru pada si sopir taksi.
Dengan langkah yang gontai, Rania memasuki gedung apartemen tempatnya mengistirahatkan tubuh lelah selama ini.
Pikirannya terus berkecamuk dengan kejadian yang baru saja dia dan Alva lewati. Entah bagaimana dia bisa ikut hanyut dalam cumbuan lelaki itu padahal Rania bisa saja menolak dengan tegas sentuhan yang Alva berikan.
Tapi ini tidak! Rania bak orang haus akan belaian hingga menikmati apa pun yang Alva lakukan padanya. Padahal ini jelas sentuhan pertama kali yang Rania dapatkan selama hidupnya.
Meskipun selama ini banyak sekali laki-laki yang menginginkan Rania, namun tak ada satupun yang bisa mendekat melebihi apa yang Alva lakukan.