Rania langsung membeku mendengar perkataan Alva. Otaknya sudah traveling kemana-mana mengenai pacar plus-plus yang laki-laki itu katakan barusan.
Bagaimana bisa Alva mengatakan hal seperti itu pada Rania? Apa Alva sedang menguji keimanan Rania, atau justru ingin balas dendam karena selama ini Rania selalu menghinanya?
"Kenapa malah diam saja? Apa kamu mau menerima tawaran yang aku berikan atau justru tawaran yang kamu ajukan tadi?" tanya Alva menyentak lamunan Rania.
"Emmm … Tuan maksud Anda menjadi pacar Plus-plus itu apa?" tanya Rania hati-hati.
"Kamu benar-benar mau tahu?" tanya Alva menatap lekat manik mata Rania.
"Ya, apa Anda bisa menjelaskan nya?" pinta Rania karena dia takut kalau sudah salah mengartikan sesuatu hingga menyimpulkan hal yang tidak-tidak.
"Baiklah, aku akan langsung mencontohkan nya padamu!"
Tanpa basa basi Alva langsung mengukung tubuh Rania lalu melahap habis bibir gadis itu sebelum Rania mengajukan protes.