Lexa berjalan cukup cepat di lobi Gold Lycaon Company. Tidak seperti biasanya, dia sudah siap setengah jam lebih awal. Membuat Valdo sedikit kecewa karena dia tidak bisa menemukan sosok Lexa di bis langganannya. Lexa cepat menuju pantry dan menyiapkan kopi kesukaan sang bos dan mengantarkannya ke dalam ruangan bahkan sebelum pria itu datang. Dia tidak bisa membuang waktu lagi. Lexa sudah duduk di salah satu kursi dan menautkan tangannya karena grogi. Dia ingin keluar dari perusahaan ini. Tekad itu sudah bulat.
Tak lama pintu itu dibuka juga, menampilkan sosok tampan Vano dengan kacamata, jas bewarna abu tua, dan celana bewarna hitam. Sungguh ini penampilan sehari-hari dari pria itu yang selalu memancarkan kharisma dan membuat hati Lexa lemah seketika. Pria itu meneliti keberadaan Lexa dan dengan santainya mulai duduk di kursi kebesarannya.
"Masih sangat pagi, Lexa."