"Eh, ga usah. Dhira sarapan di sini aja. Ga apa-apa ya Nek, Mah," jawab Lavanya.
"Ya sudahlah terserah kalian aja," jawab Neneknya.
"Terima kasih banyak Lavanya. Kamu itu emang wanita yang baik ya."
"Iya. Emangnya kamu wanita ular. Udah berapa kali di usir dari sini sama Nenek tapi masih aja punya muka buat datang ke sini," sambungnya.
"Kamu di jaga ya bicara kamu. Saya datang ke sini untuk kerja bukan untuk menganggu hubungan kakak kamu dan Arzan."
"Oh ya? Dasar benalu."
"Kamu juga benalu. Kamu bukan siapa-siapa di keluarga ini. Kalian berdua cuma numpang kan?"
"Jaga ya bicara kamu."
Dhira terus-terusan adu mulut. Neneknya Arzan sampai memukul meja makan supaya neraka berdua berhenti bertengkar.
"Sudah, sudah stop. Kalian ini ga cape apa bertengkar terus. Semuanya sekarang duduk di kursi kalian masing-masing. Kita lanjut sarapannya."