"Yaudah kak Lavanya diam aja istirahat di kamar ya. Biar makan malam kali ini aku aja yang masak. Kakak obatin aja luka kakak. Aku bisa masak kok."
"Yakin kamu bisa masak?" ledek Lavanya.
"Bisa dong. Siapa dulu kakaknya, hehe."
"Bisa aja. Yaudah kalo gitu aku pamit ke kamar dulu ga Nek. Aku mau obatin luka aku dulu sebentar."
"Iya, iya, kamu obati aja dulu luka kamu. Aduh, jangan sampai deh luka kamu menjadi parah."
"Iya Nek."
Lavanya masuk ke dalam kamarnya untuk mengobati lukanya dan juga sedikit beristirahat. Karena apa yang sudah menimpanya kali ini membuat Lavanya sedikit merasa trauma dan takut. Walaupun begitu Lavanya masih saja terus memikirkan perasaan Arzan yang jelas-jelas Arzan saja tidak pernah memikirkan perasaannya.