"I... Iya. Aku siapin dulu ya."
"Oke. Makasih ya Lavanya."
"Iya, sama-sama."
Lavanya pun keluar dari dalam paviliun untuk menyiapkan buah untuk Dhira. Dhira tersenyum sendirian di dalam paviliun. Karena saat ini dia merasa sudah menjadi ratu di rumah itu. Apalagi Arzan yang selalu membelanya dan menjadikannya ratu juga di sana.
Lavanya pergi ke dapur dan mengambil beberapa buah-buahan yang ada di dalam kulkas. Kemudian setelah itu Lavanya mengupasnya sebelum di bawa ke paviliun untuk Dhira. Dari kejauhan ternyata sudah ada Esha yang sedang melihat Lavanya sedang menyiapkan semua itu.
"Itu Lavanya siapin semua buah-buahan itu buat siapa? Ga biasanya Lavanya makan buah jam segini," pikir Esha di dalam hatinya.
Karena rasa penasarannya, akhirnya Esha mengikuti Lavanya dari belakang. Hingga akhirnya Lavanya tiga di paviliun untuk memberikan buah-buahan itu kepada Dhira.