Mereka berdua masih berlari dengan begitu sangat cepat, mencoba untuk keluar dari hutan terlarang itu, untuk bisa menuju ke tempat yang lebih aman. Tentunya laki-laki yang sedang menggandeng tangan Nicolas itu, dia pasti tahu kemana mereka berdua akan pergi.
Karena saat ini Nicholas hanya bisa ikut berlari menyeimbangi laki-laki yang sekarang sedang berada disebelah kanannya. Laki-laki tersebut menggenggam erat tangan kanan Nicholas.
Meskipun mereka berdua berlari dengan begitu kencang, namun nafas mereka seolah tidak berkurang sama sekali, dan pada saat mereka berlari nafas mereka bisa teratur dengan begitu baik. Nicholas yang sebelumnya tidak bisa mengatur nafasnya dengan baik, namun setelah diberikan arahan oleh laki-laki yang berada di sebelahnya, dia bisa mengatur nafasnya dengan lebih baik daripada sebelumnya.
Laki-laki yang sekarang sedang menggandeng tangan Nicholas dan berlari dengan cepat bersama dengannya, sekarang menuju ke sebuah tebing dengan-jalan yang lumayan terjal, membuat Nicholas beberapa kali hampir terpeleset.
Pada saat mereka berdua telah sampai di di depan sebuah goa, Nicholas baru bisa melihat dengan jelas wajah laki-laki tersebut, setelah terkena cahaya rembulan yang begitu terang malam ini. Dan dan laki-laki yang menyelamatkannya dari orang-orang yang mengejarnya tadi adalah,
"Roran Rose?"
Nicholas berkata dengan raut wajah yang begitu aneh, saat dirinya sekarang melihat laki-laki yang pernah dia temui sebelumnya.
Matanya terbelalak, Roran terkesiap seketika, pada saat laki-laki yang dia selamatkan barusan itu mengetahui namanya. "Bagaimana kamu tahu namaku?" Roran bertanya dengan suara berat kepada laki-laki yang masih gunakan wujud makhluk buas dihadapannya.
"Tapi sebelum kamu menjawab pertanyaanku, lebih baik kamu berubah ke wujud manusiamu!" Roran memotong Nicholas yang hendak mengatakan sesuatu, karena laki-laki itu pasti agak kesulitan jikalau menjelaskan sesuatu namun dalam keadaan masih menggunakan wujud makhluk buasnya.
Nicholas langsung memberikan ekspresi dengan raut wajah yang bingung, ketika laki-laki yang berada di hadapannya itu mengatakan kalimat demikian.
"Apa maksudmu?" Dia bertanya balik kepada Roran, sambil bingung ketika dia mendengar suaranya sendiri. Karena suaranya begitu berbeda daripada sebelumnya. "Wujud manusiaku? Apa yang sebenarnya kamu maksud?" Nicholas bertanya bingung kepada laki-laki yang sekarang berdiri di hadapannya, dia memutar kedua bola matanya pada saat Nicholas Bertanya kepadanya.
Tanpa menjawab apa yang baru saja dikatakan oleh Nicholas, Roran dengan cepat langsung menggeret tangan laki-laki yang berada dihadapannya itu menuju ke dalam dua.
Bisa dikatakan jikalau goa yang ditempati oleh Roran ini bukanlah gua biasa. Karena pada waktu memasuki gua tersebut, mata Nicholas dimanjakan dengan sebuah pemandangan yang begitu indah di dalam goa.
Ada sebuah rumah di dalam goa tersebut, lebih tempatnya tempat tinggal yang digunakan oleh Roran, dengan fasilitas yang luar biasa, semuanya lengkap, meskipun berada di dalam goa, jadi di tempat persembunyiannya dia tidak merasa seperti hewan peliharaan yang harus bersembunyi di dalam sebuah goa, namun goa ini memang berbeda dari goa yang lainnya.
Pada intinya gua tersebut adalah rumah Roran dengan fasilitas yang lengkap.
(Lengkap yang di maksud adalah, semuanya lengkap, mulai dari Ruang tamu, Dapur, tempat tidur, kamar mandi, dan masih banyak lagi.)
Mereka berdua berhenti di sebuah kaca yang lumayan besar, yang berada di ruang tamu rumah Roran.
Mata Nicholas langsung membelalak dengan lebar, pada saat melihat pantulan dari wajahnya sendiri di cermin yang berada di depannya.
"Tidak, mungkin!" Dia mengelak Dengan mengatakan kalimat tersebut, lalu dia melihat kedua jemari tangannya, dengan raut wajah yang tidak percaya jikalau dia baru menyadari bahwa jemari tangannya memiliki cakar yang terlihat begitu tajam.
"Sudahlah kamu tidak perlu banyak mengutarakan kalimat, Intinya kamu sekarang adalah bagian dari kaum kami!" Roran mengatakan sambil duduk di sofa yang berada di ruang tamu itu, Nicholas yang masih melihat pantulan wajahnya yang berada di cermin.
"Bagaimana caranya aku mengembalikan wajah asli ku?" Dengan nada yang begitu panik, Nicholas mendekat kearah di mana Roran berada. Dia berjongkok di hadapan laki-laki tersebut sambil memintanya agar bisa memberitahu caranya untuk merubah dirinya kembali ke wujud manusianya.
"Jangan terlalu dekat denganku, duduk di sana!" Ucap Roran dengan suara beratnya, Dia meminta agar Nicholas bisa duduk di sofa yang berada dihadapannya.
Dia hanya bisa menuruti apa yang dikatakan oleh laki-laki yang berada di hadapannya itu, karena kali ini Dia tidak memiliki pilihan lain kecuali menuruti apa yang dikatakan oleh laki-laki yang berada dihadapannya itu.
Meskipun dia sebenarnya masih belum bisa mencerna semua yang terjadi di dalam dirinya saat ini.
"Pejamkan dirimu, dan kontrol emosionalmu, karena perubahan wujud makhluk buasmu itu tergantung dari amarahmu!" Ucap Roran sambil melihat dengan tajam kearah dimana Nicholas berada.
Nicholas mendengar apa yang dikatakan oleh laki-laki tersebut, dia dengan cepat langsung Mencoba untuk bisa mengontrol amarahnya. Karena memang sejak dari tadi dia merasa jikalau dirinya begitu marah akan sesuatu hal, namun dia tidak tahu mengapa dia memiliki amarah tersebut.
Pada saat dia melakukan hal itu, rasanya begitu mudah baginya sehingga dia menemukan sebuah titik terang di dalam kepalanya, dan dia mengontrol nafasnya dengan begitu mudah, Lalu Tak lama kemudian wujud makhluk buas-nya telah kembali ke wujud manusianya dengan cepat.
Mata Roran langsung terbelalak dengan lebar, pada saat melihat kejadian tersebut. Baru kali ini dia melihat jikalau werewolf baru, mengendalikan perubahan wujudnya dengan begitu cepat.
Mengapa laki-laki ini bisa melakukannya dengan begitu cepat, sedangkan aku dulu melakukannya dengan begitu kesulitan, dan rasa amarah ku terlalu menggebu-gebu, sehingga aku harus mempelajarinya hingga beberapa bulan. Namun mengapa dia bisa melakukannya dengan begitu cepat? Apakah laki-laki yang berada di hadapanku sekarang adalah laki-laki yang di maksud oleh ramalan?. Batin Roran berkecamuk, ketika melihat jikalau Nicholas bisa mengendalikan perubahan wujudnya dengan begitu cepat.
"Apakah aku sudah berhasil?" Nicholas bertanya sambil membuka matanya, dan melihat kearah dimana laki-laki yang berada dihadapannya itu sekarang telah berdiri dan menatapnya dengan begitu tajam.
Spontan Hal itu membuat Nicholas agak terkejut, namun tanpa menunggu jawaban darinya, Nicholas langsung bangkit berdiri dan menuju ke cermin yang sempat dia gunakan tadi untuk melihat wajahnya.
Dia tersenyum dengan begitu lebar, pada saat melihat pantulan wajahnya di cermin, sudah kembali ke wujud manusianya. Jemari tangan Nicholas meraba pipi dari wajahnya, dan senyumnya tidak pudar sama sekali setelah mengetahui jikalau wajahnya telah kembali ke wujud manusia normal.
Dan setelah itu dia baru menyadari sesuatu, dia dengan cepat langsung berbalik melihat kearah di mana Roran berada, dan dengan cepat menghampirinya.
"Apa yang terjadi padaku? Tolong jelaskan sekarang juga!"