Chereads / Takdir Sang Manusia Serigala / Chapter 27 - Vampire & Werewolf

Chapter 27 - Vampire & Werewolf

Suara decit dari Boardmaker yang di goreskan ke papan tulis berwana putih itu, membuat Nicholas agak kurang nyaman. Pendengarannya yang semakin lama semakin berkembang, membuat dia agak sulit mengontrol dirinya sendiri.

Meskipun demikian, dia tetap mencoba untuk tetap tenang, agar apapun yang terjadi di dalam dirinya, bisa dia kontrol secara seimbang.

["Perbedaan Makhluk Vampire dan Manusia Serigala"]

[Ada yang bisa menjelaskan?]

Semua murid yang berada di dalam ruangan itu langsung mengeryitkan dahi mereka pada saat guru baru itu selesai menuliskan sesuatu di papan tulis.

"Baiklah kali ini kita akan mengupas pelajaran sejarah, tentang yang saya tulis di papan tulis, Ada yang bisa menjelaskan?" Jessica bertanya kepada muridnya mengenai pemahaman yang baru saja dia tulis di papan tulis, yang berada di belakangnya.

"Hah, serius? Mengapa Anda malah mengajarkan kami mengenai pelajaran yang seperti nya tidak mungkin ada di dunia modern ini?" Salah satu murid laki-laki berkata menyuarakan apa yang berada di dalam pikirannya.

Karena dengan apa yang dituliskan oleh Jessica, membuat para muridnya juga bingung dengan pertanyaan dari gurunya.

"Bukankah itu hanya sebuah dongeng di masa lalu?"

"Lalu apa untungnya bagi kami kalau mempelajari hal itu?"

Murid Jessica yang berada di ruangan itu menjadi gaduh seketika, pada saat beberapa anak yang lain merasa tidak setuju dengan apa yang hendak dia berikan untuk mata pelajaran sejarah di pertemuan pertama kali ini.

Namun perempuan itu hanya diam sambil tersenyum berada di depan meja mengajarnya, dia tidak tersinggung sama sekali pada saat murid-muridnya mengatakan kalimat demikian.

Mungkin tidak semua murid tidak menyukai apa yang hendak dibahas oleh Jessica, namun hal tersebut malah membuat Richard yang memang sudah sangat antusias dengan hal-hal supranatural, raut wajahnya terlihat begitu ceria dan seperti sudah siap untuk mendengarkan ajaran yang hendak diberikan oleh Jessica.

"Jangan salah, Coba lihat satu ini dulu!" Jessica Berkata sambil tersenyum kepada para muridnya, lalu dia menyalakan LCD yang berada di belakangnya, dan menunjukkan beberapa gambar yang sudah disiapkan sebelumnya.

Mata mereka terbelalak seketika pada waktu melihat sebuah berita yang ditampilkan oleh Jessica. Dimana berita tersebut Rasanya baru saja terjadi beberapa hari yang lalu.

"Apakah ada yang bisa menjelaskan tentang kejadian tersebut?" Jessica Berkata sambil menunjukkan gambar-gambar mayat yang tewas mengenaskan. Namun mayat yang ditemukan itu tewas dengan kondisi yang begitu aneh dan tidak seperti biasanya.

Di gambar pertama menunjukkan jikalau ada perempuan yang meninggal karena luka di bagian lehernya, luka tersebut begitu aneh karena hanya meninggalkan dua Titik bekas luka. dan tubuhnya seperti mengering kehabisan darah.

Mereka yang berada dalam kelas tersebut tidak bisa mengatakan apapun, pada saat Jessica menunjukkan gambar yang pertama. Karena rasanya mereka tidak melihat berita tersebut, sehingga membuat mereka yang melihat cerita itu itu antara percaya dan tidak percaya.

Digambar yang kedua, Jessica menunjukkan jikalau ada sebuah mayat seorang laki-laki yang tubuhnya tercabik-cabik dengan begitu mengenaskan, dan kabarnya jikalau laki-laki tersebut ditemukan di tengah hutan terlarang, yang membuat bingung polisi adalah bahwa tubuhnya ditemukan dalam kondisi terkubur dan meninggalkan kepalanya di permukaan tanah.

Pada saat Jessica menunjukkan gambar yang kedua, Nicholas dan Richard langsung saling melihat satu sama lain, dan Nicholas memberikan kode kepada Richard jikalau mayat yang sempat dia lihat malam itu adalah orang yang sama dengan gambar yang ditunjukkan oleh Jessica.

Nicholas yang berada di depan, melihat kearah belakang di mana Richard berada, mereka berdua seperti mengisyaratkan sesuatu dengan gerak bibir mereka berdua, namun hal itu malah tidak bisa dibeli mengerti satu sama lain.

"Itu adalah laki-laki yang malam itu!" Nicholas berbisik dengan suara yang agak keras, sehingga membuat Jessica langsung melihat ke arahnya.

"Kalian berdua, Apakah bisa memperhatikan saya yang berada di depan? Coba Jelaskan mengenai apa yang saya tanyakan di depan!"

Nicholas dan Richard langsung membelalakkan matanya, pada saat Jessica mengetahui jikalau mereka berdua sedang sibuk sendiri.

"Biar saya saja yang menjelaskan," ucap Richard menimpali apa yang baru saja dikatakan oleh Jessica, dia mengambil alih untuk menjelaskan apa yang dituliskan di papan oleh guru tersebut.

"Seperti yang terlihat..."

"Aah, tunggu. Jelaskan di depan sini," Jessica memotong apa yang baru saja hendak dikatakan oleh Richard, Dia meminta laki-laki tersebut untuk bisa menuju ke depan menjelaskan apa yang hendak dia Jelaskan mengenai sejarah Vampire dan Manusia Serigala.

Dengan terpaksa Richard hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan dengan cepat menuju ke depan.

Dia berdiri di depan meja mengajar Jessica, dan guru itu agak menjauh dari Richard untuk bisa mendengar penjelasan dari laki-laki tersebut.

"Seperti yang terlihat, ada banyak perbedaan yang signifikan dari kedua makhluk ini. Vampir selalu tinggal di dalam sebuah kastil atau rumah mewah, berpakaian, berdandan, dan memiliki gaya hidup ala bangsawan. Jarang sekali ditemukan tokoh vampir yang berasal dari keluarga petani atau kelas bawah; karena vampir adalah simbol kaum aristokrat. Contohnya seperti filmnya Twilight, dan itu saja sih yang saya tahu," Ucap Richard dengan agak terkekeh.

"Belawanan dengan vampir, manusia serigala selalu digambarkan sebagai sosok yang urakan, lengkap dengan bewok dan rambut yang panjang. Alih-alih rumah mewah, mereka tinggal di dalam selokan, bawah tanah, hutan atau tempat yang kumuh." Dia berkata sambil melihat ke arah di mana Nicholas berada.

"Namun setidaknya ada satu hal yang bisa mereka banggakan dari makhluk pengisap darah itu, yaitu hidup di dalam masyarakat komunal. Tidak seperti manusia serigala yang suka hidup dengan klannya, para vampir memang cenderung individualistis dan lebih senang mengurung diri di dalam peti mati kesayangannya. Ya bisa dibilang rumah besarnya bakal istana itu,"

"Lalu, sejak kapan gagasan vampir dan manusia serigala tidak pernah bisa akur muncul?" Jessica tiba-tiba memotong penjelasan yang di berikan oleh Richard, dan melihat laki-laki itu dengan tatapan yang menandakan jikalau perempuan itu seperti hendak mengetes Richard.

"Hmmm, baiklah, yang aku tahu nyatanya, ada alasan ekologis mengapa vampir dan manusia serigala tidak bisa "bergaul." Sederhananya, mereka terpaksa melakukannya untuk bertahan hidup." Ucap Richard menjelaskan sambil melirik ke arah dimana Jessica berada, seolah apa yang di tanyakan oleh perempuan itu bukanlah apa-apa baginya.

"Okay, kamu mendapatkan perhatian ku sekarang," Jessica berkata sambil menganggukkan kepalanya.

"Belum selesai, dalam sistem 3 spesies di mana 2 di antaranya adalah predator—vampir dan manusia serigala—yang bersaing untuk memperebutkan 1 spesies yang menjadi mangsa, biasanya akan terjadi hambatan pertumbuhan populasi dan tumpang tindih perburuan di dalamnya. Konflik di antara mereka juga terdengar rancu, karena sebelum akhir abad ke-19, orang-orang Yunani percaya kalau mayat manusia serigala tidak dihancurkan, mereka akan bangkit kembali sebagai vampir."

Penjelasan dari Richard yang terakhir, membuat Jessica langsung menyipitkan mata kearah laki-laki yang berada di depan meja mengajarnya. Karena laki-laki tersebut seperti mengetahui dengan lumayan detail akan hal-hal yang rasanya Sudah dilupakan oleh banyak orang.

"Baiklah..." Ucap Jessica sambil memberikan isyarat agar Richard memberitahu namanya.

"Richard, Richard Rogan," Richard menyahut sambil membungkukkan badannya sedikit.

"Baiklah terimakasih Mr. Rogan, silakan duduk." Ucap Jessica sambil tersenyum kepada Richard.

Richard yang baru saja menjelaskan dengan gamblang itu, dia kembali ke kursinya dengan wajah yang begitu sok-sokan. Dan banyak dari teman sekelasnya melihat kearah dimana Richard berada.

"Kalau menurutmu bagaimana? Ucap Jessica sambil menunjuk ke arah di mana Nicholas berada.

Nicholas langsung membelalakkan matanya, dan melihat ke samping kanan dan kirinya, memastikan jikalau mungkin yang ditunjuk oleh guru tersebut bukanlah dia. Namun ketika dia menunjuk dirinya, perempuan itu menganggukkan kepalanya sambil tersenyum kearah dimana Nicholas berada.

"Bagaimana menurutmu tentang Manusia Serigala Mr. Reiss"