Tanpa menjawab ucapannya, Mu Tianyan mengeluarkan dua buku kecil berwarna merah dari kursi roda, kemudian melemparkan salah satunya ke Lu Zijia secara acak.
Lu Zijia mengangkat tangan dan menangkap buku tersebut. Sekilas, dia merasa sangat familiar dengan buku ini.
Matanya tiba-tiba terbelalak begitu membukanya.
"Ini, ini akta nikah?!"
Meskipun pemilik asli tubuh ini belum menikah, tapi dia masih memiliki pengetahuan tentang akta nikah semacam ini.
Tapi…
"Bukankah untuk mendapatkan akta nikah, kedua belah pihak harus mendaftar sendiri di tempat, baru bisa mendapatkannya?"
Baik dia maupun Mu Tianyan tidak pernah pergi ke Kantor Catatan Sipil, jadi seharusnya mereka tidak bisa mendapatkan buku merah kecil ini.
Sebenarnya, apa yang terjadi dengan buku merah kecil yang ada di tangannya ini?
Dan lagi, sejak kapan dia atau pemilik asli tubuh ini berfoto bersama Mu Tianyan?
Tiba-tiba, satu kemungkinan muncul dalam benak Lu Zijia.
"Akta nikah ini palsu, ya?"
Tanya Lu Zijia ragu seraya menatap Mu Tianyan.
Apa yang dilakukan Mu Tianyan dengan akta nikah palsu ini? Lagi pula, kenapa di antara banyaknya wanita dia malah memilihnya?
"Kalau kamu tidak percaya, kamu bisa memeriksanya sendiri di Kantor Catatan Sipil." Kata Mu Tianyan dengan raut wajah datar.
Alam bawah sadarnya mengatakan jika buku ini memang benar-benar asli!
Lu Zijia langsung bisa mengerti makna dari ucapan pria itu. Tapi, yang belum Lu Zijia mengerti adalah dari mana asalnya buku merah kecil ini.
Seketika itu juga, Lu Zijia teringat dengan keluarga Mu Tianyan dan keluarga Lu yang menjebaknya kemarin.
Pantas saja Keluarga Lu membiarkannya dan sang ibu pergi dari rumah. Ternyata, mereka telah merencanakannya dari awal.
Bahkan jika dia meninggalkan keluarga Lu, dia sudah terikat dengan Mu Tianyan. Jadi, tidak ada bedanya dia meninggalkan keluarga Lu atau tidak.
'Harus ku akui, keluarga Lu benar-benar memiliki perhitungan yang bagus!'
"Apa akta nikah ini dibuat oleh keluarga Mu?"
Akta nikah bisa didapat tanpa adanya kedua belah pihak yang menikah. Hal ini menunjukkan betapa kuat dan berkuasanya Keluarga Mu, bahkan orang pemerintahan pun tunduk pada mereka.
Karena Mu Tianyan tidak menyangkal tebakan Lu Zijia, maka berarti hal itu memang benar.
"Keluarga Mu, bukankah Tuan Muda Kedua yang memimpin keluarga Mu?"
"Apa kamu tidak marah karena telah dinikahkan paksa oleh keluargamu yang lain?"
Lu Zijia yang sudah makan banyak pun meletakkan sumpitnya dan menatap Mu Tianyan dengan ekspresi datar.
Dia tidak berpikir jika Mu Tianyan benar-benar menyetujui hal ini karena pria itu takut dengan keluarga lainnya.
Tanpa persetujuan Mu Tianyan, pemilik asli tubuh ini bahkan tidak akan bisa muncul di hadapannya.
Benar saja, Mu Tianyan tersenyum mengejek padanya, "Apa menurutmu mereka bisa melakukan ini tanpa persetujuanku?"
Lu Zijia mengangguk setuju, "Jadi, apa alasan Tuan Muda Kedua Mu menyetujui ini?"
Inilah yang paling ingin ia tahu.
Mu Tianyan jatuh cinta padanya pada pandangan pertama, jadi pria itu mengambil kesempatan ini untuk mengikatnya? Atau, apa pria itu menemukan sesuatu dalam dirinya, oleh karena itu, dia sengaja mengikatnya untuk mengamatinya?
Lu Zijia memikirkannya dengan serius, tapi merasa bahwa kedua tebakannya barusan agak tidak masuk akal.
Lu Zijia mungkin lumayan cantik. Tapi siapa Mu Tianyan?
Dia adalah sosok penguasa Kota Diyang. Tentu saja dia telah bertemu banyak gadis cantik, dan bahkan sebagian besar dari mereka mau melemparkan diri dengan sukarela ke atas tempat tidurnya.
Adapun tebakan kedua, bahkan jika Mu Tianyan menemukan sesuatu dalam dirinya, pria itu bisa menyuruh orang untuk mengawasinya. Dia tidak perlu repot-repot melakukannya sendiri.
Karena itu, Lu Zijia benar-benar tidak dapat memahami pikiran Mu Tianyan.
Begitu Lu Zijia melontarkan pertanyaannya, Mu Tianyan tanpa sadar menipiskan bibirnya sambil mengerutkan kening.