Chereads / The Garden Indipendence / Chapter 7 - 6. Cewek langka

Chapter 7 - 6. Cewek langka

Keesokan harinya, Risu pergi kesekolah dengan jalan kaki. Buat apa naik motor kalau dekat yah jalan kaki saja. Lagian juga menyehatkan tubuh. Saat dia sedang berjalan kaki, mendengarkan sebuah musik tiba-tiba ada yang mengklaksonnya sehingga dia kaget. Marathon lari dipagi hari jauh lebih baik daripada senam jantung. Ternyata itu adalah Yanda yang dari semalam dia mencoba menggodanya.

"Apaan sih kamu?" Tanya Risuu kesal. Risu mencoba melanjutkan perjalanannya yang sempat terhenti.

"Nggak ada. Cuman godain cewek satu-satunya yang satu-satunya gak suka sama aku."

Kemudian Yanda melaju kencang hingga meninggalkan dia tanpa dosa. Menggoda cewek satu-satunya yang tidak pernah tertarik padanya. Benar, mana ada perempuan yang menyukai pria yang menyebalkan? Tidak ada. Hanya orang gila yang menyukai dia. Nisa contohnya gila karena betapa tampannya Yanda yang macam pangeran di webtoon Korea.

Dia terus berjalan kedepan kemudian belok kiri. Setelah itu belok kanan sedikit.

Risu selalu datang pertama. Parahnya, dia itu sekelas sama cowok menyebalkan yang mengatakan bahwa dia adalah perempuan satu-satunya yang tidak suka dengan dia. Menunggu diparkiran, disaat sekolah masih sepi tidak ada orang.

Daripada peduli dengan orang seperti ini, lebih baik dia mengacuhkannya. Soalnya tidak penting. Apa gunanya memperhatikan orang seperti ini? Hah, kantin kak Linda sudah menyebut namanya 3x.

Saat dia ingin pergi tangannya digenggam macam pria-pria yang ada didalam drama Korea.

"Jangan bikin naskah drama Korea dipagi hari ya?!! Kamu kenapa sih?!!!"

Kemudian Yanda sedikit salah tingkah.

"Cuman mau pegang tangan kamu doang. Udah cuci tangan apa belum?"

Alasan yang membuat dia malah bikin spaning naik. Sabar Risu, ini hanyalah ujian. Yanda masih menggenggam tangannya. Erat sekali.

"Lepasin gak"

"Ga mau!!!"

"Lepasin!!!"

"Aku bilang gak mau, ya gak mau!!"

"Kamu maunya apa sih?"

Yanda kemudian melepaskan tangannya dan menatap Risu dengan jarak yang lebih. Seolah-olah dia ingin mencium Risu. Hingga Risuu teriak. Yanda makin malah senang menggodanya.

"Maunya apa sih?!! Jangan gangguin orang. Pake pegang-pegang tangan lagi. Maunya apasih?"

Yanda mulai tegak pinggang. Dia menatap Risu dengan tampang heran.

"Kamu satu-satunya cewek yang gak suka sama aku. Kenapa kamu gak suka sama aku?"

"Emang aku harus kasih alasan buat kenapa aku gak suka sama kamu?"

"Ya terserah"

"Kamu aneh. Caper. Aku gak suka cowok meskipun dia ganteng kaya Lee Min Hoo kalau dia tukang cari perhatian, aku gak bakal doyan"

Yanda tersenyum dengan pengakuan Risu. Ternyata gadis ini tidak peduli dengan ketampanannya orang. Yanda malah penasaran dengan orang ini. Risu kemudian pergi.

"Risu??!!"

"Apalagi?"

Dia melihat sekitar sekolah yang masih sepi.

"Mumpung belum ada orang, kalau gue cium lu gimana"

Mendengar itu Risu kesal dengan orang ini.

"Sopan amat. Lebih baik cium tai Kebo dari pada cium yang bukan mahram. Dah, aku lapar!"

Dia kemudian meninggalkan Yanda. Yanda terkejut, biasanya perempuan disini mengharapkan ciuman darinya. Namun dia sangat beda dari perempuan yang menggodanya. Dia terlihat cuek bahkan dia adalah orang satu-satunya yang tak tertarik dan tidak tergoda dengan ketampanan Yanda.

Pagi-pagi dikantin kak Linda dia langsung duduk dengan tampang tidak mood.

"Pagi-pagi sudah cari gara-gara"

"Manga Ris? (Kenapa Ris)?"

"Pajatu pagi-pagi lah minta cipok bagai. kecek awak ko cewek aa lah. (Pagi-pagi dia udah minta cium. Dia pikir aku ini cewek apalah)"

Kak Linda yang menyiapkan berbagai macam menu kaget mendengarnya.

"Siapa emangnya?"

"Nggak usahlah disebutkan namanya. Nanti aku dikejar sama fansnya kan brabe."

"Yanda?"

Mendengar namanya dari mulut Kak Linda dia sangat tidak suka.

"Yanda?"

"Ia kak Linda. Itulah alasan kenapa saya gak gak suka sama cowok ganteng"

"Eh, beruntung didekatin sama cowok kaya gitu"

"Apanya yang beruntung kak. Fansnya ganas"

"Ya udah daripada kamu marah-marah kamu mau pesan apa?"

"Lontong Touco"

"Aku juga kak"

Tiba-tiba cowok yang mencari masalah dengannya muncul secara berhadapan. Melihat itu, kak Linda tersenyum sambil meletakan mie dan kuah touco disana. Yanda memandangi Risu dengan tatapan penuh dengan tanda tanya. Mencoba menganalisa siapa Risu itu?Kenapa hanya cewek ini yang tak pernah tergila-gila padanya? Ini sungguh aneh. Dia duduk sambil menatap Risu. Kalau dilihat-lihat dia cantik juga walau dia sangat cuek.

Lontongnya sudah siap. Risu kemudian mengambil sendok, tapi semuanya digeser ketempat yang jauh. Sehingga Yanda mengambil lontong pesanan Risu. Kemudian dia mencoba menyuap gadis itu seromantis mungkin.

"Aku ini belum makan ya. Jangan bikin asam lambungku naik"

"Ah....seharusnya kamu bangga dong kalau aku nyuapin kamu"

"Astaghfirullah" Dia mengucap dalam hati. Risu memang tidak suka digoda oleh cowok. Buktinya, pesanannya dia kasih ke Yanda lalu dia pindah kemeja lain dan menyuruh Kak Linda memberikan pesanan si Yanda ke dia. Karena punya sudah di obrak-abrik oleh Yanda. Setelah dia pindah meja, Yanda tidak berkutik sama sekali.

Memang cewek langka.