Itu ibunya!
Ada seorang pria paruh baya di sampingnya!
Dilihat dari belakang, itu adalah pria asing.
Meskipun keduanya sama-sama memegang payung dan menjaga jarak, tapi Mi Xiaomi merasa jika hubungan mereka berada di jalur yang salah.
Keduanya menghilang di tikungan.
Mi Xiaomi pun segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon sang ibu.
"Bu, Ibu sedang di mana sekarang?" tanya Mi Xiaomi sengaja.
"Aku sedang bermain mahjong. Aku tidak bisa bicara denganmu. Aku akan bermain kartu."
Ibu Mi bicara dengan terburu-buru dan langsung menutup telepon Mi Xiaomi.
Pasti ada sesuatu yang mencurigakan!
Andai sekarang tidak sedang hujan deras. Perutnya yang besar membuatnya tidak leluasa untuk berjalan. Dia pasti akan mengikuti mereka.
Akhirnya mobil sampai di depan rumah.
Kali ini Ye Xiao hanya diam. Dia tidak turun dari mobil untuk membukakan pintu Mi Xiaomi.
Akhirnya, sang sopirlah yang buru-buru turun untuk membukakan pintu.
Baru saja Mi Xiaomi akan keluar, tiba-tiba betisnya kram lagi. Hal tersebut membuatnya meringis dan terengah-engah.
"Huh~~"
Ye Xiao mendengus dingin. Kemudian, dia membuka pintu mobil dan berjalan ke sisi Mi Xiaomi. Lalu, dia membungkuk dan menggendongnya keluar.
Sang sopir buru-buru mengikuti sambil memayungi keduanya.
Huang Fang membuka pintu dan langsung kaget ketika melihat sosok Ye Xiao.
Ye Xiao juga terlalu malas untuk berbasa-basi. Dia berjalan masuk dengan Mi Xiaomi di gendongannya, mendudukannya di kursi, lalu memijatnya untuk meredakan kram.
"Xiaomi, bukankah ini…"
Huang Fang melihat Ye Xiao dan poster foto yang ada di dinding bergantian. Sebelum dia selesai bertanya, Mi Xiaomi sudah memberi isyarat padanya untuk diam. Mi Xiaomi menyuruhnya untuk segera merobek poster di dinding.
Akan sangat sulit menjelaskannya jika Ye Xiao melihat fotonya dijadikan poster dan dipajang di dinding.
"Xiaomi, apa yang kamu bicarakan?"
Namun, Huang Fang tidak memahami maksud gerakan tangan Mi Xiaomi sama sekali. Wanita paruh baya itu hanya menatapnya dengan ekspresi bertanya-tanya.
Ye Xiao menoleh ke belakang dengan ragu…
"Ah, jangan!"
Teriak Mi Xiaomi. Mi Xiaomi refleks meraih vas di sebelahnya dan menghantamkannya ke kepala Ye Xiao dengan keras.
Mata Ye Xiao menggelap ketika dahinya tiba-tiba dipukul dengan vas. Seketika itu juga, dia jatuh pingsan dengan suara keras. Kepalanya berdarah.
Huang Fang, "..."
Mi Xiaomi juga sempat kaget sesaat.
Dia memandang bibir vas yang di tangannya dan Ye Xiao yang tergeletak pingsan di lantai dengan panik.
"Xiaomi, ada apa? Kenapa kamu memukulnya?" tanya Huang Fang tersentak.
Mi Xiaomi mulai tersadar, dengan cepat dia meletakkan vas pecah yang dia pegang dan berkata pada Huang Fang, "Bibi Fang, robek poster itu dan sembunyikan!"
"Ah? Kenapa?" tanya Huang Fang bingung.
"Jangan tanya kenapa. Jika aku menyuruhmu merobeknya, maka robek saja." kata Mi Xiaomi tidak sabaran.
"Oh." Huang Fang dengan cepat merobek poster Ye Xiao dan menaruhnya ke dalam laci.
Saat itu juga, Ye Xiao tersadar. Dia memegang dahinya yang sakit dan berdarah. Lalu, dia menatap Mi Xiaomi agak heran.
"Aku … mungkin sedang kerasukan tadi. Entah kenapa aku memukulmu dengan vas. Kalau kamu mau marah, marah saja." ucap Mi Xiaomi bohong sambil menunggu reaksi Ye Xiao dengan gugup.
"Si*lan!"
Ye Xiao berdiri seraya mengumpat dengan ekspresi gelapnya. Dia memegang dahinya dan berjalan keluar tanpa menoleh ke belakang lagi.
Dia memutuskan untuk mengabaikan wanita gila ini ke depannya!
"Tuan Siye, Anda kenapa?"
Sang sopir yang menunggu di luar buru-buru bertanya begitu melihat Ye Xiao yang keluar dengan dahi berdarah.
Ye Xiao tidak menjawab, dia masuk ke dalam mobil dengan ekspresi gelapnya, "Pergi ke rumah sakit!"
"Baik, Tuan Siye."
Sopir itu tidak berani bertanya lebih banyak dan langsung bergegas menuju rumah sakit.
[Maaf.]
Mi Xiaomi mengirim pesan permintaan maaf pada Ye Xiao dengan rasa bersalah.
Namun, Ye Xiao tidak membalas dan langsung memblokirnya.
Kedepannya, jika dia bicara dengan wanita itu lagi, maka dia pasti bukan lagi seorang Ye Xiao!
'Hum!'
'Gila!'
Mi Xiaomi memegangi ponsel dan menunggu balasan dari Ye Xiao. Dia menunggu dengan gugup begitu lama. Akan tetapi tidak ada balasan. Akhirnya, mau tidak mau dia akan mengirim pesan permintaan maaf lagi.
Namun…
Dia tidak bisa mengirim pesan karena pihak lain menolaknya.
...diblok?
Saat tahu bahwa dirinya tiba-tiba diblokir, hati Mi Xiaomi mendadak merasa tidak nyaman. Akan tetapi, dia mulai berpikir lagi.
Mi Xiaomi tidak ingin terlalu banyak berhubungan dengan pria itu. Jadi, silahkan blokir saja. Ini bukan masalah besar, justru ini adalah hal yang baik.