Selesai sholat maghrib Shakila rebahan di kasur kamarnya sambil bermain ponselnya.
Dok Dok Dok, Suara ketukan pintu dari luar.
"Siapa?" tanya Shakila dari kamarnya.
"Bunda!"
"Oh, ya Bund, masuk!"
Jeglegeeeek Suara Mira membuka pintu kamarnya, "Kok main Hp sambil berbaring sih, kan nggak baik untuk mata!" ucap Mira memperingatkan Shakila yang sedang bermain ponsel sambil berbaring di atas kasur, "Ya." ucap Shakila sambil bangun dari baringannya.
"Bagaimana, kan Shakila sudah lulus tuh!" ucap Mira yang membuat bingung Shakila, "Hah maksudnya?" tanya Shakila yang begitu polos.
"Maksudnya, kamu besok mau kemana, kan di jodohin juga nggak mau?" ucap Mira.
"Ya, kan Insaalloh aku Kanza dan Kania mau ke pesantren besok rabu!" ucap Shakila.
"Oh, ya terserah deh, malah bagus kalau kamu ke pesantren, biar tambah ilmu agamannya!" ucap Mira.
"Eeeh, Bund!"
"ya, kenapa?" Tanya Mira ke Shakila.
"Bunda kan pernah mondok kan?"
"Ya, kenapa?"
"Bagaimana sih kehidupan pondok pesantren? katanya ada yang meyebutkan pesantren itu penjara suci, maksudnya gimana sih?" tanya Shakila yang membuat Mira tersenyum.
"Ya, emang sih, di pondok pesantren itu seperti penjara, apa lagi bagi seorang wanita, tapii kita itu di pesantren di ajarkan kenapa seorang wanita itu harus di jaga ketat?" ucap Mira membuat shakila penasaran.
"Kenapa, Bund?" ucap nya penasaran.
"Ya, karena wanita itu calon bidadari surga, tapi kalau sholehah, kalau wanita itu nggak menjaga agamanya yaaa ahli neraka!" ucap Mira.
"Tapi kenapa seorang wanita begitu ribet sih Bund?" tanya Shakila.
"Ya, karena itu tadi, seorang wanita akan di berikan hadiah yang begitu besar besok, jikaa dia menjaga agamanya!"
"Ohh, gituuu! tapi di pesantren nggak sesulit yang orang diluar pikirkan Bund, maksudnya katanya seperti di siksa gitu?" tanya Shakila.
"Ya, kalau itu tergantung diri masing-masing sih, kalau Bunda dulu pertama kali di pesantren ya merasa kalau Bunda itu disiksa sih, apa-apa nggak boleh, tapi setelah 1-2 tahun mondok ya merasa seru gitu, temannya banyak, makan bersama-sama, Bunda kangen deh masa-masa di pesantren dulu, tapi bagaimana lagi bunda juga harus nikah juga, kalau di rumah kan bunda nggak bisa seperti dipesantren, la bagaiman loh, Di rumah hanya ada 4 orang, itu lagi kakakmu kuliah, ayahmu bekerja kamu sekolah, apalagi kamau mau ke pesantren! tapi nggak apa-apa kok bunda iklas kamu ke pesantren demi anaknya menjadi Sholehah." Mira menceritakan semua yang dia alami di pesantren ke Shakila, hinggak membuat Mira ingin mondok lagi. Setelah beberapa Mira bercerita ke Shakila tentang kehidupannya di pesantren, Ali pun pulang dari kantornya, "Assalamu'alikum Bunda, Shakila! Ayah pulang nih!" ucap Ali yang baru saja pulang dari kantornya sambil menaruh tasnya di kursi tamu.
"Eeeeh, ayahmu dah pulang tuh, Bunda turun dulu ya!" ucap Mira sambil beranjak dari kasur Shakila.
"Ya, Bund!" ucap Shakila yang sedang duduk di atas kasur.
"jangan lupa Sholat isya' dulu sebelum tidur, jangan bergadang main hp saja!" ucap Mira sambil membuka pintu kamar Shakila untuk keluarnyamperin Ali yang baru saja pulang dari kantornya.
"Ya, ya Bund!" ucap Shakila sambil tersenyum.
Nggak seperti biasanya bunda selembut ini ke aku, gumam Shakila bingung kepada Mira, karena jarang-jarang sekali dia selembut itu kepada Shakila.
***
"Kok tumben pulang malem Yah?" tanya Mira sambil menyalami Ali.
"Ya, tadi ada meeting dengan klaen kantor!" jawab Ali.
"Oooh gitu, Ya sudah ayo kita makan dulu Yah!" ajak Mira makan, kepada Ali.
"Ya!" ucap Ali simpel, sambil menoleh ke kanan kiri seperti sedang mencari sesuatu, "Dimana Shakila, sudah makan belum?" tanya Ali ke Mira.
"Itu lagi di kamar rebahan, ya sebentar aku panggil dulu!" ucap Mira.
"Ya, sudah Ayah tunggu di ruang makan!" ucapnya Ali sambil berjalan menuju ruang makan.
****
Dok Dok Dok
"Shakila nak, ayo makan dulu! sudah di tunggu Ayah di ruang makan tuh!" ucap Mira dari dari luar kamar Shakila sambil menggedok-nggedok pintu kamar Shakila.
"Ya, sebentar Bund, Bunda dulu aja, nanti Shakila nyusul!" teriak Shakila dari dalam Kamarnya.
"Ya, Bunda tunggu, pokok jangan lama-lama loh ya!" ucap Mira.
"Ya, Bund!" jawab Shakila.
Mira berjalan menuju ruang makan.
"Lah, mana Bund?" tanya Ali ke MIra sambil mengambil piring dan sendok untuk makan.
"Itu, katanya suruh dulu gitu!" jawab Mira sambil menarik tepat duduk, lalu duduk.
"lah, itu!" ucap Mira sambil menunjuk ke arah Shakila.
"Yah!" sapa Shakila ke Ali sambil menyalami tangan Ali.
Ali menjawab dengan senyuman kecil, "Ayo makan dulu! belum makan to?" ajak Ali ke Shakila untuk makan.
"Ya, nunggu ayah pulang lah, masa Shakila harus makan duluan sih?" ucap Shakil sambil duduk di samping tempat duduk Ali.
"Uuuh dasar anak manja!" ucap Ali sambil mengelus-elus rambut Shakila.
Shakila menjawab dengan senyumannya yang sok manis.
"Kapan berangkat ke pesantren?" tanya Ali ke Shakila.
"Eeeh, katanya sih rabu besok!" jawab Shakila sambil mengunyah makanan yang ada di mulutnya.
"Di telan dulu dong kalau makan!" tegur Mira ke Shakila.
"Heeeee." gumam Shakila dalam tawa kecil nya.
Setelah mereka menyelesaikan makannya Ali mneyuruh Shakila ke ruang TV untuk ngobrol sebentar, "Nak, Shakila nanti setelah beres-beres ke ruang TV ya Ayah mau ajak kamu ngobrol sebentar!" ucap Ali sambil berjalan manuju Ruang TV, sambil membawa gelas putih yang berisi kopi hitam.
"Ya, yah nanti Shakila nyusul!" ucap Shakila sambil membereskan meja makan, Hee pasti mau membahas perjodohan lagi, gumam Shakila dalam hati.
"Shakila tadi ayah bilang apa?" tanya Mira yang sedang memcuci piring.
"Ayah tadi bilang ke Shakila, kalau sudah selesai beres-beresnya ke ruang TV ya, Ayah mau ajak kamu ngobrol!" jawab Shakila.
"eeealah, ya sudah sana saja, biar Bunda yang beresin! sudah selesai kan beres-beresnya?" ucap Mira menyuruh Shakila untuk segera ke ruang TV.
"Ini seriusan Bund?" tanya Shakila kaget.
"Yaa!" ucap Mira dengan nada rendah.
"Oke, aku mau ke ruang TV dulu Bund!" ucap Shakila kegirangan.
Shakila segera pergi manuju ruang TV, tapi ketika di tengah-tengah perjalanan, tepatnya di depan pintu dapur, Shakila kepikiran kalau ayahnya pasti membahas tentang perjodohannya lagi, Halah tapi malas lah pasti Ayah mau membahas perjodohanku lagi, gumam Shakila.
"Lo kok malah berhenti disini?" tanya Mira yang tiba-tiba berjalan dari depan.
Shakila langsung angkat bicara"Hmm, Bund kira-kira apa yang akan di obrolkan oleh Ayah, jangan bilang kalau mau membahas perjodohan lagi? kan aku mau mondok saja! masa milih di nikah dari pada mondok sih? gimana sih Bund? pokoknya aku nggak mau di jodohin pokoknya aku mau mon...."
"Dah, lah sana, lakukan saja apa kata ayahmu, jangan cerewet aja!" ucapnya memutus ucapan Shakila.
"Kok malah di bilang cerewet sih Bund, kan Shakila mau mastiin ya apa nggak?" ucap Shakila sambil berjalan di samping Mira.
"Halah kamu itu Shakila tinggal ke ruang TV aja cerewetnya Masyalloh! teriak Mira ta kuat mendengar ocehan Shakila dari tadi, "Dah lah sana!" ucap Mira menyuruh Shakila ke ruang TV.
"Yayaya, heeee." gumam Shakila dengan wajah cemberut, berjalan menuju ruang TV.