Ali sudah menunggu Shakila di ruang TV sambil menonton TV kesukaannya.
"Ya, yah kenapa?" tanya Shakila yang baru datang dengan wajah cemberutnya.
"Eeh, sini! duduk dulu!" ucap Ali, "Lah, kenapa kok wajah kamu cemberut gitu, senyum dong!" ucap Ali sambil menatap wajah Shakila.
"Ya, iniii Ciiiis!" ucap Shakila sambil menunjukkan senyumannya yang terpaksa.
"Lah, gitu dong kan senang dilihat!" ucap Ali merayu.
"Ada apa yah kok nagajak ngobrol Shakila?" tanya Shakila penasaran.
"Jadi, begini loh, tadi siang itu Ayah di telfon Ayahnya Kahf..." Mira datang dengan tiba-tiba ditengah Pembicaan Ali dan duduk sisamping Shakil. Belum sempat selesai Ali bicara tiba-tiba Shakila menyaut dengan nada rendah, seperti bosan gitu.
"Halah, mbahas Kahfi lagi! kenapa sih kalau ngobrol kalau nggak mbahas Kahfi, ya perjodohan?" tanya Shakila ke Ali.
"Halah dengarkan dulu lah, La kan Ayah mu belum selesai ngomongnya!" lagi-lagi Mira membuat Shakila harus mendengarkan ocehannya.
"Heeeeh." desah Shakila, "Iya iya, lanjutin pa ngobrolnya!"
"Jadi kan tadi ayahnya Kahfi telpon ayah, katanya sih Kahfi besok rabu mau ke sini, bersama keluarganya!" ucap Ali.
"Lah, kok malah mau kesini kan aku mau berangkat ke pesantren besok rabu, ngapain juga mau ke sini kan aku sudah muak dengan dia!" ucap Shakila yang sudah bosan dengan Kahfi karena sudah putus. Ya begitulah anak jaman sekarang kalau lagi pacaran mesra-mesraan, janji-janji, pokoknya so sosweet deeh, tapi kalau sudah putus seperti musuh bebuyutan saling nggak suka satu sama lain.
"Halah, kamu ini Shakila, dulu aja waktu Bunda bilang kalau mau ngejodohin kamu dengan Ashrof, kamu bilangnya Aku nggak mau sama Ashrof maunya sama Kahfi, basan sekarang aja kamu mendengar kata Kahfi aja seperti nggak mau dengar!" ucap Mira ke Shakila.
"Tapikan itu dulu Bund, makanya aku mau mondok aja, karena aku sudah tau rasanya pacran bagaimana, dan Shakila tuh berusaha menghindari pacaran!" ucap Shakila mengelak.
"Halah menghindarai pacaran atau perjodohan?" tanya Mira yang sudah tau kalau niat Shakila mondok itu karena mau menghindari perjodohannya.
"Ya, dua duanya!" ucap Shakila pasrah.
"sudah lah Buna, Ayah hanya mau bilang itu saja ke Shakila, dan katanya sih mau melamar!" ucap Ali yang membuat Shakila sontak kaget.
"Apa, mau ngelamar, bilang aja dong Yah, kalau Shakila mau mondok!" ucap Shakila kebingungan, "tapi kalau benar dia mau ngelamar bagaimana, kan aku sudah putus dari dia" ucap Shakila dalam hati.
"Kamu ini emang ya Shakila, dulu mau Bunda jodohin kamu dengan Ashrof aja kamu nggak mau, bilangnya aq nggak mau dijodohin aku maunya sama Kahfi, aku cinta Kahfi! hmmm sekarang saja Kahfi mau kesini bersama keluarganya kamu cari alasan bagaimana cara menghindarinya!" omelan Mira meledak seketika setelah mendengar semua ucapan Shakila.
Shakila pun tak kalah juga, Shakila segera membantah Mira, "halah terserah lah Bund, kalau Bunda maunya itu, aku pokoknya tetap besok rabu berangkat mondok titik!"
Shakila dan Mira mulai bertengkar, Mira yang menjadi Bunda yang cerewet musuh Shakila si tukang membantah, hingga membuat Ali jegkel dan langsung menghentikan kegaduhan antara anak dan Bunda, "Apa, sih Bund, kalau Shakila nya tidak mau ya, sudah jangan di ungkit-ungkit kembali yang lalu, yang lalu kita jadikan pelajaran dan kita berfikir apa yang besok kita kerjakan!" ucap Ali yang membuat Mira dan Shakila diam seketika, "Oh, ya kamu juga Shakila, kalau Bunda bicara itu di dengarkan, jangan malah njawab saja! faham?"
"Faham Yah!" ucap Shakila sambil menundukan kepala.
"Kalau kamu besok maunya mondok ya sudah, biarkan saja Kahfi dan keluarganya kesini, bilang saja yang baik-baik kalau kamu mau pergi ke pondok pesantren!" tutur Ali ke Shakila.
Shakila mengangguk "tapi Yah, kalau tetap memaksa bagaimana?" ucap Shakila mengelak.
"Pokoknya kamu bilang baik baik, ya tapi nggak mungkin lah Ayahnya Kahfi memaksakan!" ucap Ali.
"Ya, sudah Yah Bund, Shakila mau sholat Isya' dulu terus istirahat! besok mau siap-siap!" ucap Shakila sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Ya, silakan! Bunda juga mau sholat isya'!" ucap Mira.
"Ya, sudah silakan Sholat Isya'! siapa juga yang tanya kalau Bunda belum Sholat Isya'?" ucap Shakila mengejek Mira. Emang sih Shakila seseorang yang suka ngenyel ketika Mira memberinya nasehat hingga terjadi perang besar antara mereka tapi, Shakila bukan tipe orang yang dendam, cuma dia lebih berhati hati lagi, dan dia juga tipe orang yang memaksakan untuk selalu terlihat biasa, seakanakan tidak ada masalah.
"Ya, sudah sana pergi, siapa juga yang mau memberi tau kamu!" ucap Mira karena merasa jengkel kepada Shakila.
Ali yang melihat mereka berdua beramtem setiap hari merasa heran, karena habis berantem pasti dia biasa saja seperti habis tidak ada apa-apa, "Dasar tom and jerry." ucapnya sambil menyeduh teh yang ada di depannya.
***
Shakil segera mengambil air wudlu untuk melaksanakan Sholat Isya', "Kricikkricikkricik." suara aliran air keran yang Shakila hidupkan gemercikan di lantai kamar mandinya yang membuat suasana terasa berisik, di saat suasana yang sunyi karena waktu menunjukkan sudah larut malam dan jam menunjukkan jam 21.00 malam, setelah Shakila selesai Wudlu dia pun segera mengambil mukena berwarna putih dari dalam lemarinya, lalu dia melaksanakan Sholat isya', "Alloooohuakbar..." suara takbirotul ihrom Shakila.
Setelah beberapa menit Shakila melakukan Sholat dia pun melepas mukenanya, menaruh diatas kasur, dan langsung berbaring di atas kasur karena kelelahan, sampai dia tertidup lelap.
***
Hari ini hari adalah hari senin, hari dimana dia pertama kali merasakan bebas dari beban sekolah, hari ini akan Shakila akan pergi toko untuk membeli peralatan yang diperlukan di pondok pesantren nanti. Dok Dok Dok suara ketukan pintu dari luar kamar Shakila, "Shakila katanya mau ke toko?" teriak Mira dari luar.
"Oh, ya Bund sebentar Shakila lagi membersihkan koper!" Teriak Shakila menjawab Mira.
"Ya, sudah Bunda tunggu di bawah!" teriak Mira.
"Ya, Bund sebentar lagi Shakila turun!" ucap Shakila.
Mira pun langsung berjalan menuju lantai bawah, dan Menunggu Shakila di depan rumah sambil meghidupkan mobil, "Loh Bund, katanya mau pergi beli keperluan untuk ke pesantren?" tanya Ali yang baru saja datang dari lari paginya.
"Ya, ini Yah mau pergi lagi nunggu Shakila!" jawab Mira didepan pintu mobil yang terbuka.
"Ayo bunda kita berangkat!" ucap Shakila yang berlari dari dalam ke depan rumah, memakai baju daster biru berbunga.
"Ayo! tapi masa dandananmu seperti mak mak ke pasar, dah pakai daster lagi!" ucap Mira.
"Ya, nggak apa-apa lah kan hanya kali ini saja boleh kan?" ucap Shakila, memasang wajahh sok imut.
"Ya, sudah lah terserah kamu, seenak kamu, yang penting nggak merugikan!" ucap Mira pasrah, sambil masuk mobil yang sudah hidup dari tadi, "Ya sudah cepat masuk mobil, jangan lemot, nanati kesiangan!" ucap Mira jengkel melihat Shakila.
"Ya, nggak apa-apa lah kesiangan, nanti pulangnya sore, itung-iitung jalan terahir sebelum pergi kepesantren!" ucap Shakila sambil berjalan menuju pintu Mobil.
"Hlh, terserah kamu!" ucap Mira begitu pasrah, karena sikap Shakila yang begitu ngeyel kepada Mira.