Setellah beberapa menit perjalanan mereka pun sampai di LoveMall.
"Hore samapai!" ucap Shakila yang hari ini terlihat begitu senang, ndak tau apa sebabnya.
"Biasah saja kali, kayak nggak tau ke mall aja!" ucap Mira sambil mematikan Mobil lalu membuka pintu mobil dan keluar, "Ayo cepat keluar!" perintah Mira sambil menutup pintu mobil.
"Ya, ya kan aku hanya mau bersenang-senang karena besok rabu Shakila sudah pergi ke pesantren, jadi ya Shakila bersenang-senang, agar Shakila tidak tertekan di pesantren!" ucap Shakila sambil berdiri disamping pintu mobil.
"Ya, terserah kau lah, seenak kamu!" ucap Mira, tidak memperdulikan ucapan Shakila sambil berjalan menuju pintu Mall.
"Loh kok aku di tinggal sih?" ucap Shakila sambil berlari mengejar Mira yang terlihat sudah sangat jauh.
***
"Bund, Kita ke sini mau ngapain sih?" tanya Shakila kalem.
"Njengung malaikat izrail!" jawab Mira yang membuat Shakila sontak kaget, "Haaah, mau ngapain kan Shakila nggak mau mati dulu!" ucap Shakila.
"Kamu ini ya Shakila, kita kan kesini mau membeli kebutuhan kamu di pesantren lah!" ucap Mira sambil memilih milih jubah untuk Shakila, "Ya kamu sana lah cari cari apa gitu, jangan ngikutin aku mulu, nanti nggak dapat-dapat!" ucap Mira.
"Ya, tapi Bunda aku mau cari apa ke sini?" tanya Shakila yang membuat Mira jengkel.
"Ya, cari apa kek, Buku, al-qur'an, apa gitu, pasta gigi, dah lah sana! Bunda mau cari sesuatu!" ucap Mira sambil meninggalkan Shakila.
"Oh, iya aku mau cari sajadah aja lah!" gumam Shakila.
Shakila naik ke lantai atas, menuju tempat sajadah di jual. sesampainya di sana Shakila memilih milih sajadah kesuakaannya yaitu warna hijau, setelah memilih milih ahirnya dia mendapatkan sajadah hijua dengan motih ka'bah, "Oh, ini lah yang aku cari, ambillaaah!" gumam Shakila, setelah Shakila mendapatkan sajadah yang dia mau dia pergi ke suatu tempat untuk mencari alat-alat mandi dan lainnya.
Ketika Shakila hendak pergi ke tempat mukena, dia melihat Kahfi sedang mencari-cari mukena, dengan ayahnya, Shakila segera menjauh, seperti tidak melihat bahwa Kahfi disana, tapi usaha Shakila sia-sia karena Kahfi sempat melihatnya dan memanggilanya, "Shakila."
Shakila yang medengar panggilan Kahfi langsung berjalan cepat, untuk menjauhinya, tapi Kahfi berusaha mengejarnya dan menghentikannya, "Shakila, berhenti dulu aku mau ngomong sesuatu denganmu!" teriak Kahfi sambil berlari menghampirnya, dan Shakila pun berhasil di hentikan oleh Kahfi, "Diam dulu! aku mau ngomong sesuatu." ucap Kahfi sambil memegang pergelangan tangan Shakila, "Iya, cepet ngomong aja, aku sudah di tunggu Bunda ku!" ucapnya Shakila yang tidak melihat ke arah Kahfi, "Hadap sini dong!" ucap Kahfi.
"Cepetan apa yang mau di omongin, aku mau ada urusan!" bentak Shakila.
"Ya, ya, insalloh aku besok rabu ke rumahmu, bersama Ayah dan Ibu ku!" ucap Kahfi, "bolehkan?" tanya Kahfi ke Shakila.
Shakila yang mendengarkan itu, tidak begitu peduli, "Terserah." ucap Shakila sambil pergi meninggalkan Kahfi.
"Tapikan!" ucap Kahfi, "Sudahlah." gumam Kahfi, sambil berjalan meninggalkan tempat itu.
****
Setelah beberapa menit Mira dan Shakila mencari, memilih barang yang mereka beli, mereka pergi ke kasir untuk menghitung jumlah harga barang dan membayarnya, "Ini mbak!" ucap Mira sambil menyodorkan barang yang ia akan beli.
"Bunda! Shakila selesai, ini barangnya!" ucap Shakila sambil menunjukkan barang yang dia pilih. Tiba tiba Mira kaget, setelah melihat barang barang yang Shakila pilih sebanyak dua kereta belanja penuh, sampai di bawakan oleh kariawan Mall, "Biyuuuh, itu belanjaanmu, kamu membeli barang untuk kebutuhan, apa membeli barang untuk di bagikan? sampai sebanyak itu?" tanya Mira.
"Ya, untuk kebutuhan nanti lah Bund, biar Shakila nanti nggak membeli lagi, kan ini setok 1 tahun Bund!" ucap Shakila polos. Mbak-mbak kasir dan kariawan lain tertawa kecil, melihat kelakuan aneh Shakila, yang terlihat sangat polos.
Setelah Mira membayar semua belanjaannya dan Shakila, Mereka berjalan menuju mobil untuk pulang. Tapi di tengah-tengah perjalanan pulang Shakila merengek karena kelaparan, "Ehhh, Bund, Shakila lapar, mampir dulu lah Bund!" rengek Shakila sambil memegang perutnya.
"Hlh, kamu ini, emangnya mau mampir di mana?" tanya Mira ke Shakila.
"Ya, ke warung lah bund, masa ke toko bangunan!" jawab Shakila dengan sangat luwes.
"ya, sudah kita beli mie ayam saja, nanti kita makan bersama Ayahmu dirumah!" ucap Mira.
"Halllah, masa mau di bawa pulang? kan shakila sudah lapar sekali!" rengek Shakila.
"La, apa kamu tidak ingat dengan ayah yang ada dirumah?" Bentak Mira membuat Shakila terdiam. "masa Ayahmu suruh puasa, lagian Bunda juga tidak masak tadi siang!"
"Ya, sudah lah Shakila nurut!" ucap Shakila dengan sangat pelan.
"La, kalau nggak nurut mau ngapain mbantah terus ya?" tanya Mira ke Shakila.
"Ya, harus dong!" ucap Shakila dengan semangat.
"Ya, sudah kalau nggak nurut, nggak jadi beli mie ayam!" ancam Mira ke Shakila.
"Apa bunda nggak mikirin ayah yang dirumah, yang kata Bunda, Bunda nggak masak tadi siang!" Ucap Shakila yang membuat Mira pasrah.
"Yaaaaaa." ucap Mira pasrah.
"Itu loh ma, ada tukang mie ayam!" taeriak Shakila sambil menunjukkan tukang mie ayam yang ada di pinggir jalan dengan jari telunjuknya.
"Bang, Mie ayam nya masih ada?" tanya Mira ke si penjual mie ayam.
"Ada mbak, Mau pesen berapa?" tanya penjual mie ayam ke Mira.
"Tiiiiig." Mira yang mau bilang tiga ke penjual mie ayam, tiba tiba Shakila berteriak dari jendela mobil, "Empat Bund! Emapat!" ucap Shakila sambil memperlihatkan empat jarinya da kaca jendela mobil. Tapi Mira tidal memperdulikannya, dia tetap bilang tiga porsi ke penjual mie ayaam, "tiga bang!"
"Berapa bang?" tanya Mira ke panjual mie ayam.
"delapan belas ribu bu'!" jawab penjual Mie ayam.
"Ini bang." ucap Mira sambil memberi uangnya ke penjual mie ayam.
"***
"Halh Bunda ini, kan suruh beli 4 malah beri 3!" keluh Shakila ke Mira yang baru sajaa masuk mobil.
"Lan kan, orang dirumah kita cuma 3!"buat apa beli 4 nanti mubadzir tau!" ucap Mira.
"Ya 4 lah Bund, Shakila, kakak, Ayah, dan Bunda!" jawab Shakila sambil menghitung dengan jarinya.
"lah, ngapain kakakmu juga, kan kakakmu lagi kuliah, juga sekarang belum pulang!" ucap Mira.
"Ya, berarti kalau kakak belum pulang, ya jatahku lah Bund!" ucap Shakila.
"Hlh, kamu itu kalau di jawab terus nggak ada berhenti nya nya, ngeyel terus." ucap Mira karena pasrah dengan Shakila.
****
"Berapa bang?" tanya Mira ke si penjual Mie ayam.
"33 ribu bu!" jawab penjual Mie ayam.
Mira pun mengambil uang di dompetnya dan memberi kepada penjual mie ayam, "Ini bang! pas ya?" ucap mira.
"Ya, bu, terimakasih!" ucap penjual mie ayam.
"Ya, sama sama bang!" jawab Mira dengan mengambil mie ayamnya lalu berjalan menuju mobil.