Chereads / ELUSIF / Chapter 2 - Bab 1

Chapter 2 - Bab 1

Siang itu sepulang sekolah, hujan amat begitu derasnya..

Aku yang masih terdiam dikelas bersama beberapa teman teman kelasku yang lain.

Masih saja berleha leha atau santai santai didalam kelas, karena menunggu hujan reda.

Sementara sebagian teman kelasku yang lain ada yang sudah berhamburan keluar kelas untuk pulang dengan payung ditangannya.

Atau sekedar berjalan menyusuri koridor kelas dan berteduh diberbagai tempat dalam sekolah ini bersama teman mereka masing masing.

Aku yang kelupaan membawa payung dalam tasku, padahal tadi pagi bundaku sudah mewanti wanti padaku, takut turun hujan karena memang sudah memasuki musim penghujan.

Agar membawa payung lipat dalam tasku.(ternyata memang benar firasat bundaku itu)

Namanya juga aku yang lupa membawa payung, mau bagaimana lagi?

Akhirnya aku memutuskan menunggu dalam kelasku saja pikirku, dan kini aku sedang bersantai dibangku kelasku bersama tiwi teman sebangkuku.

Sibuk dengan ponsel ditangan masing masing.

Menjelajahi sosial media, aku membuka og.ku(onstagram) melihat beberapa postingan bias favoritku.

Tiba tiba suara cempreng memecah kebisingan kelasku, dengan berteriak seseorang memanggil namaku.

"Sabila..kalamataaaa" ditungguin dikelas gua, kagak datang datang lu,

ternyata masih diem disini lu,

Mau balik kaga lu bilaaaa..?? ucapnya dengan nada kencang,

Teman teman dikelasku sudah biasa mendengarnya kala sahabatku itu berteriak memanggil namaku, setiap ia berkunjung kekelas sembilan h ini.

Dia adalah nura sahabatku dari sd, menghampiriku kekelas ini..

Nura anak kelas sembilan f, tentu saja kelas dia ada didepan terlebih dahulu sebelum kelasku ini sembilan h.

Hanya melewati satu kelas disebelahnya yaitu sembilan g.

Disekolahku semua angkatan dari kelas tujuh,delapan dan sembilan, masing masing terbagi menjadi sepuluh kelas.

Setiap kelas diangkatannya berjumlah sepuluh kelas dari kelas a sampai j.(7a-7j,8a-8j,9a-9j) bisa kebayangkan bagaimana banyaknya murid murid disekolahku ini? setiap kelas berisi sekitar tiga puluh enam atau tiga puluh delapan(36-38) jumlah murid dikelasnya.

Seperti dikelasku jumlah siswa siswinya tiga puluh delapan orang, dua puluh orang siswi perempuan dan delapan belas orang siswa laki lakinya.(20- perempuan, 18- laki laki)

Begitupun dengan kelas nura dalam sembilan f itu tidak beda jauh dengan kelasku jumlah siswa siswinya.

Rumahku dan nurapun berdekatan hanya terpisah beberapa rumah dari komplek kami.

Namaku Sabila kalamata, ayahku bilang sih arti namaku adalah "pesona kota yang indah(sabila=pesona/mempesona)" arti dari kalamata itu sendiri diambil dari sebuah kota diyunani sana, kata ayah : kalamata itu adalah kota yang sangat cantik.

Apalagi pantainya terkenal dengan begitu indahnya, begitu saat ayahku menceritakannya padaku.

Ayahku berharap semoga suatu saat nanti aku dapat berkunjung kekota kalamata itu.

Namun berbeda dengan bundaku yang amat begitu menyukai sastra, bunda bilang arti namaku itu menurut pandangannya adalah "pandangan waktu yang mempesona(indah/keindahan)" atau tatapan mempesona setiap waktu.

Makanya aku diberi nama "sabila kalamata" agar siapapun yang melihatku, menatap kearahku akan terpesona setiap waktu dengan penuh rasa keindahan.

Kira kira seperti itu arti namaku dari sudut pandang bundaku.

Aku anak bungsu atau anak ketiga dari tiga bersaudara.

Aku biasa dipanggil "bila atau sabila" orang orang terdekatku memanggilnya bila, sementara disekolah teman temanku kebanyakan memanggilku sabila.

Kakak pertamaku bernama salsa permata, yang artinya menurut kedua orang tuaku adalah "perempuan yang berharga(perempuan yang cantik bagai berlian)" dan aku biasa memanggilnya kak aca.

Kak aca kuliah disalah satu kampus negeri dikota ku jurusan pariwisata dan sudah semester akhir.

Sementara kakak keduaku bernama sandy akbar dwi okta.

Yang artinya kata ayah dan bundaku itu adalah "Sandy dalam bahasa Indonesia, artinya Suci, sehat dan rukun. Sandy dalam bahasa Skotlandia, artinya Penolong umat manusia. Sandy dalam bahasa American – english, artinya (bentuk lain dari standford) bebatuan. Sandy dalam bahasa Karakteristik, artinya Penolong, penuh keyakinan."

Banyak arti nama sandy menurut ayah dan bundaku, tergantung dari sudut mana kita mau melihatnya?

Dwi itu dua, atau anak kedua.

Sedangkan okta memiliki arti dalam bidang ilmu meteorologi yang artinya awan yang dapat menutupi langit gelap(kelabu/mendung)sehingga menjadikannya cerah.

Maka kedua orang tuaku bilang bagi mereka arti nama abangku adalah "Anak kedua sebagai penolong umat yang besar membawa pencerahan dalam hidup"

Aku biasa memanggilnya bang sansan.

abang sansan adalah anak lelaki satu satunya dalam keluarga ini.

Sama seperti kak aca, bang sansan pun sudah kuliah namun masih disemester empat, jurusan komunikasi disalah satu universitas swasta dikota jakarta.

Aku kelas sembilan(tiga) sekolah menengah pertama di salah satu sekolah swasta dikota sentul.

Sebut saja smp bp, eits bukan black pink ya tapi smp bumi putra.

Dan ini sahabatku tersayang "Alika nurani" yang biasa dipanggil nura olehku juga teman teman lainnya.

arti namanya adalah "kecantikan hati" saat nura menceritakan arti namanya padaku tempo dulu.

Kita berteman dari sd kebetulan dulu kita satu kelas dan satu bangku selama sd, hingga akhirnya kini menjadi sahabat.

Namun saat disekolah menengah pertama kita berbeda kelas, entah dari kelas tujuh hingga kelas sembilan kini.

Tidak pernah sama sekali aku dan nura mendapat kesempatan satu kelas bersama.

Tidak masalah, kami berdua tetap menjadi sahabat karib yang selalu setia satu sama lainnya bersama sama dalam suka dan duka berdua.

Bahasa kerennya sih saat ini kebanyakan orang menyebutnya besti.(ya itulah aku dan nura)

"Mau balik enggak lu bila?" tanya nura kembali padaku dengan menghampiriku kini duduk didekat bangku kosong didepanku.

Ya balik lah raa, tapi kan masih hujan deras gitu.. ucap bila sambil melirik kearah jendela kelasnya.

Maksud gua, nanti kalau udah hujannya reda baru gua kekelas lu.

Eh tahu nya lu udah susulin gua duluan kekelas gua.. ucap bila pada sahabatnya itu.

Dasar bila.. chat gua kagak dibalas makanya gua kesini, sahut nura menimpalinya.

Lu chat gua emangnya raa? tanya bila menjawab, seketika keluar dari akun og nya, dan mengecek akun wa'nya ternyata ada beberapa chat yang masuk dan salah satunya itu dari nura sahabat tersayangnya.

"Iya..bila" dengan mimik wajah nura yang berlagak sok kesal pada sahabatnya itu.

Hehe.. sorry raa, gua belum sempat buka wa ucap bila dengan nada bercanda.

Namanya juga sabila, udah biasa ya jarang cek wa atau len(line) nya.

Gua udah hafal banget sih sama lu jadi santuy ae lah besti, sahut nura yang diikuti dengan nada bercandanya juga.

Kedua sahabat itupun mengobrol bersama dengan santai blablabla..

Masih hujan juga ya? belum reda reda ucap nura disela sela obrolan mereka.

Gimana kalau kita hujan hujanan aja bila pulang nya?

Lu kan enggak bawa payung, gua juga sama kagak bawa payung tuh, dah lah kita hujan hujanan aja besti, bagaimana? usul nura pada bila.

Hmm.. pengen sih gua juga hujan hujanan, tapi sayang gua lagi dapet(halangan/pms) ini raa.

Jadi enggak mungkin bisa hujan hujanan, kalau lagi enggak dapet dari tadi juga gua udah gas aja terus pulang, pasti ajak lu hujan hujanan bareng kek waktu pulang sekolah sd dulu..hehe. ucap bila seolah sedang mengingat kejadian itu dengan tertawa.

Yah.. lu lagi dapet sih ya bila? yaudah jangan hujan hujanan, kita neduh aja dikelas lu aja dulu bentaran.

Oke! sabilaa menimpali perkataan sahabatnya itu.

Btw(ngomong ngomong) gua mau ke uks deh raa, sekalian neduh dekat kelas 9a aja yuk! ajak bila pada nura.

Kenapa lu mau ke uks bila? mau ganti pembalut? tanya nura pada bila.

Ih enggak raa, gua mau minta plester nih.. tadi dilab(laboraturium) pas pelajaran ipa.

Biasalah kena pisau kecil jari gua berdarah dikit,(sambil memperlihatkan luka tersayat kecil dijari telunjuknya bila yang sudah tidak berdarah lagi) belum sempet ke uks udah keburu masuk kelas, jadi luka dijari telunjuk guanya cuma digulung pakai tisue aja nih.

Balik sekolah niatnya mau ke uks dulu minta plester gua raa. ucap bila bercerita pada nura.

Yaudah kuy! ajak nura pada bila, kita ke uks dulu..(kebetulan uks dekat dengan kelas 9a hanya bersebrangan saja)

Kedua sahabat itupun meninggalkan kelas sembilan h atau kelasnya sabila, setelah bila pamit pada tiwi teman sebangkunya dan teman teman kelas lainnya yang masih mengobrol santai didalam kelas, sambil menunggu redanya air hujan.

Sabila dan nura melangkahkan kaki menyusuri koridor kelas sembilan dengan santainya.

Tanpa terasa langkah kaki mereka mengantarkan keduanya tepat didepan kelas sembilan a.

Lu tunggu disini aja bila, biar gua yang ke uks minta plesternya..

Lu kan lagi dapet jangan sampai kehujanan bila(ya karena letak uks disebrang kelas sembilan a dan tanpa terhubung dengan koridor kelas atau lorong kelas, sehingga tidak ada atap yang menghubungkan uks dengan koridor kelas.) ucap nura pada sahabatnya.

Beneran nih ra, enggak apa apa? lu yang minta plester nya keuks? tanya bila pada sahabatnya itu.

"Iya.. santuy ae lah bila, kaya sama sapa aja lu bila"

Ah.. makasih banyak nura, emang sahabat terdabest(terbaik) gua deh lu.. ngertiin keadaan gua banget, ucap bila kembali dengan senyumannya.

Nurapun mengangguk dengan senyumannya lalu pergi menyebrangi kelas sembilan a menuju ke uks dengan tas dikepalanya sebagai alas payung untuk menutupi kepalanya agar tidak terlalu kebasahan karena diterpa air hujan yang perlahan sudah tidak begitu deras.

🌹🌹🌹