Setelah mengantarkan Hwa pulang, Minho kembali ke rumahnya. Sebuah apartemen mewah dan luas, tapi sayangnya hanya ada kehampaan saat memasuki rumah itu. Pria itu duduk di sofa ruang tamu, dia mendongakkan kepalanya menatap langit-langit rumah. Pikirannya sudah kalut semenjak bertemu dengan Yeonjin di rumah sakit.
Pria itu merasa harus segera menyelesaikan semua kesalahpahaman yang terjadi. Dia ingin sekali menghubungi Chris, tapi dia tau bahwa pria bertubuh kekar itu pasti tak akan senang jika Minho menghubunginya.
Minho menghela nafas panjang, dia memiringkan kepalanya agar bisa melihat sebuah bingkai yang terletak diatas meja. Dia bangkit dan mengambilnya, di dalamnya terdapat sebuah foto yang menunjukkan lima orang pria yang tengah tersenyum, penuh kebahagiaan.
Sebelum kepergian Yongbok, dulu Minho memiliki sebuah geng motor bersama empat orang sahabatnya. Chris sebagai ketua geng itu, dan anggota lainya adalah Minho, Yeonjin, Seunghan, dan Yongbok. Saat itu Yeonjin, Seunghan, dan Yongbok masih duduk di bangku SMA, mereka bertiga adalah teman sekelas Hwa.
Kesalahpahaman diantara mereka mulai muncul ketika Yongbok mengalami kecelakaan saat sedang berkendara di malam hari. Malam itu sama seperti biasanya, mereka hendak pergi bermain di jalan, karena malam hari lalu lintas sepi biasanya mereka akan kebut-kebutan di jalan. Malam itu Minho tak ikut bersama mereka, saat itu dia diminta untuk mengurus restoran karena kedua orang tuanya melakukan perjalanan bisnis ke Jepang.
Siapa sangka, malam itu menjadi malam yang penuh duka untuk mereka. Saat sedang kebut-kebutan, ada sebuah mobil yang melaju dari arah berlawanan,mobil itu rupanya dikemudikan oleh seorang yang tengah mabuk, mobil itu masuk ke lajur kiri, Chris dan Yeonjin berhasil menghindari mobil tersebut, sedangkan Seunghan terjatuh saat menghindari mobil itu, syukurnya dia tidak mengalami luka serius. Namun sayang, Yongbok tidak bisa menghindari mobil itu dan tertabrak hingga terseret lima ratus meter.
Kondisi Yongbok sudah tak sadarkan diri, walau dia memakai helm, tapi benturan di kepalanya sangat keras. Dimalam yang sama kedua orang tua Minho juga mengalami kecelakaan di Jepang. Chris tidak tau tentang kecelakaan orang tua Minho, yang dia tau Minho sama sekali tidak mengangkat ponselnya.
Ambulance datang, tapi sayang Yongbok tidak berhasil diselamatkan karena benturan kepala dan pendarahan di otak. Chris berulang kali, berusaha menghubungi Minho, tapi malam itu ponsel Minho mati.
Yang membuat Chris sangat marah pada Minho adalah ketika upacara pemakaman Yongbok, pria itu sama sekali tidak hadir. Minho benar-benar menghilang sejak malam itu. Sedangkan yang terjadi sebenarnya adalah, Minho bergegas pergi ke Jepang karena kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya. Ayahnya tewas di tempat sedangkan ibunya mengalami koma.
Sejak saat itu Minho berada di Jepang untuk merawat ibunya. Minho tau banyak panggilan yang masuk ke ponselnya dan itu semua berasal dari Chris. Namun, saat itu Minho benar-benar sedang terpuruk sebab kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya.
Minho sama sekali tidak tau bahwa malam itu Yongbok juga pergi untuk selamanya. Minho baru tau akan hal itu saat dia kembali ke Korea setelah enam bulan lamanya.
Minho dan Chris pernah bertemu di makam Yongbok, sebuah kebetulan sebenarnya. Namun, saat itu Chris terbawa emosi tanpa mau mendengarkan alasan Minho. Chris memukul Minho berulang kali, meluapkan kemarahannya tanpa tau apa yang dialami Minho.
Sejak kejadian itu, mereka tak pernah bertemu lagi. Mungkin lebih tepatnya menghindar untuk bertemu. Awalnya Yeonjin dan Seunghan juga sempat kecewa kepada Minho yang menghilang, tapi Minho sempat menceritakan tentang keadaannya pada Seunghan sebelum pria itu pergi ke Prancis.
Setelah kejadian itu persahabatan mereka benar-benar merenggang. Terlebih keputusan Seunghan untuk pergi ke Prancis dan melanjutkan pendidikannya di sana. Keputusan itu dibuat oleh kedua orang tua Seunghan, agar bisa menjauhkan anaknya dari gengnya yang menurut mereka merusak Seunghan.
Minho dan Seunghan masih sesekali saling berbagi kabar, terakhir kali Seunghan bilang bahwa dia akan kembali ke Korea tahun ini. Minho sedikit berharap dengan kepulangan Seunghan bisa menjadi penengah antara dirinya dan Chris. Hubungan Minho dan Yeonjin juga menjadi canggung sejak saat itu. Entahlah, apakah Yeonjin tau tentang keadaan Minho atau tidak.
Saat pikirannya sedang berkelana, sebuah pesan masuk ke ponsel milik Minho. "Hyung, ini aku Yeonjin… aku mendapat nomormu dari Hwa. Jika kau ada waktu ayo bertemu di makam Yongbok akhir pekan ini."
Minho tak menyangka bahwa Yeonjin akan menghubunginya. Dia mengiyakan ajakan Yeonjin dengan harapan bisa meluruskan kesalahpahaman diantara mereka.
Pria itu beranjak dari sofa menuju ke kamar mandi, dia hendak membersihkan tubuhnya sembari merilekskan pikirannya.
Setelah selesai mandi, ponsel Minho berdering. Nama Seunghan terlihat di layar ponsel itu. Minho segera mengangkat panggilan itu.
"Hyung… bagaimana kabarmu?" sapa Seunghan.
"Aku baik, bagaimana denganmu?" sahut Minho.
"Aku baik. Hyung, aku sudah berada di Korea… akhir pekan ini ayo bertemu." ajak Seunghan.
"Akhir pekan ini aku akan bertemu dengan Yeonjin di makam Yongbok, apa kau mau ikut bersama?" terang Minho.
"Ide bagus. Aku juga merindukan Yongbok. Baiklah hyung, sampai jumpa akhir pekan." Seunghan mengiyakan ajakan Minho. Panggilan mereka pun berakhir. Sekarang Minho tengah berpikir, apa yang akan terjadi di akhir pekan nanti.
Disisi lain, Seongeun menepati janjinya pada Hwa. Gadis itu benar-benar datang membawakan kue sus kesukaan Hwa setelah pekerjaannya selesai. Namun, kali ini gadis itu datang bersama Chris.
Saat Hwa tengah melukis, suara bel terdengar. Gadis itu segera menuju ke arah pintu dan membuka pintu. Dia sedikit terkejut melihat Seongeun yang biasanya langsung masuk tanpa memencet bel. Ternyata gadis itu datang bersama dengan Chris.
Hwa mempersilahkan keduanya untuk masuk. Sebelumnya Hwa sudah pernah bertemu dengan Chris beberapa kali. Pertama kali mereka bertemu saat upacara pemakaman Yongbok. Setelah itu mereka kembali bertemu saat upacara kelulusan, dan saat itu adalah pertemuan pertama Chris dengan Seongeun.
"Bagaimana hasilnya?" tanya Seongeun sambil meletakkan beberapa kue sus ke atas piring.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Aku hanya perlu rutin meminum obatku selama dua minggu, itu saja," jawab Hwa sambil mengambil satu kue sus dan melahapnya.
Seongeun mengangguk paham akan keadaan Hwa. Mereka duduk di ruang tamu, awalnya mereka hanya berbincang santai, sampai ponsel Hwa berdering. Panggilan itu rupanya dari Minho.
"Hwa-ya… kau sedang apa?" tanya Minho.
"Sekarang aku sedang bersama Seongeun eonni, dan Chris oppa." jawab Hwa.
Minho terdiam sejenak mendengar nama Chris. Apakah Chris yang disebut Hwa adalah Chris yang dia kenal?
"Ada apa Minho-ya?" tanya Hwa yang bingung karena Minho terdiam.
"Ah, aku ingin memesan sebuah bouquet bunga matahari untuk akhir pekan. Apa kau bisa membuatnya?" ujar Minho yang tersadar dari lamunannya.
"Tentu… apakah kau akan pergi ke makam Yongbok lagi?" kata Hwa. Mendengar nama Yongbok dan Minho, Chris mulai merasa bingung.
"Eung," jawab Minho.
"Baiklah… akan ku buatkan sebuah bouquet yang indah." ujar Hwa, dan panggilan mereka pun berakhir.
Chris yang bingung ketika mendengar nama Minho dan Yongbok akhirnya bertanya pada Hwa.
"Apakah yang kamu maksud dengan Yongbok adalah Lee Yongbok dan Minho adalah Lee Minho?" tanya Chris.
Hwa sedikit terkejut, rupanya gadis itu lupa bahwa saat ini Chris sedang berada di rumahnya. Hwa terdiam dan atmosfer canggung mulai menyelimuti mereka. Seongeun dan Hwa saling tatap, Sejujurnya Seongeun tidak tau tentang kesalahpahaman yang terjadi diantara Chris dan Minho.
"Lee Eunhwa, jawab pertanyaanku." Chris meminta jawaban dari Hwa, dan gadis itu mengangguk membenarkan pertanyaan Chris.