Yunjing, nomor satu.
Pintu kamar dibiarkan terbuka.
Ning Qing berdiri di pintu, ketika mendengar suara yang lain, dia mengangkat tangannya tanpa ekspresi kemudian membuka pintu.
Saat melihatnya, wanita yang baru saja selesai merapikan roknya awalnya tampak ketakutan, tapi kemudian berkata dengan pura-pura malu, "Nona Ning."
Ning Qing menggerakkan matanya untuk meliriknya. Sulit untuk tidak tergoda oleh sosok wanita yang montok dan sempurna ini.
Kemudian, tatapannya tertuju pada pria yang baru saja keluar dari kamar mandi. Semuanya seakan membeku sesaat.
Wanita itu panik dan tampak ragu-ragu, "Nona Ning, aku…"
"Sudahlah." Ning Qing memotong ucapannya kemudian menyerahkan kartu bank yang telah dia persiapkan sebelumnya. Tanpa perubahan sedikitpun di wajahnya yang seukuran telapak tangan.
"Ini bukan urusanmu. Kamu bisa pergi."
"Baik."
Wanita itu mengambil kartu itu, bergegas melewatinya lalu pergi.
Ning Qing memandang Nian Lie dengan tenang dan dingin. Ruangan itu gelap gulita, dia pun tersembunyi dalam kegelapan. Membuat orang lain tidak bisa melihat ekspresi di wajahnya.
Dia menyalakan lampu, berjalan ke jendela di depan pria itu kemudian mendorong jendela terbuka untuk menghilangkan bau menjijikkan di udara.
Interior kamar itu membawa suasana tenang dan damai. Terlepas dari kekacauan di tempat tidur, tidak ada tanda-tanda bahwa baru saja ada pertempuran gairah.
Nian Lie lewat di depannya, wangi tubuhnya setelah mandi mengalir ke lubang hidungnya. Baunya jernih dan menyegarkan.
Ning Qing menatapnya, matanya yang indah menyipit. "Kamu ada waktu? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu."
Nian Lie adalah bos besar terkemuka di Yancheng, tidak, bahkan di seluruh negeri. Keluarga Nian tempat dia lahir punya berbagai bisnis di berbagai macam industri. Dapat dikatakan bahwa keluarga Nian menguasai sebagian besar wilayah tenggara negara itu, dan dia adalah pewaris pertama yang akan meneruskan kerajaan bisnis ini.
Ditambah dengan penampilan yang sebanding dengan idola pria papan atas di industri hiburan, dapat dikatakan bahwa dia adalah dewa pria yang menawan yang dapat mengguncang dunia bisnis dan wanita pada saat yang sama.
Dia adalah pria yang tampan dan sempurna, dan dia adalah suaminya yang telah menikah dengannya selama dua tahun.
Tapi dia tidak mengenalnya sama sekali.
Nian Lie berjalan ke lemari anggur kemudian berhenti. Dia menuangkan segelas anggur lalu meminumnya, sambil bertanya tanpa emosi, "Ada apa?"
Ning Qing berjalan ke sofa, duduk, lalu berkata dengan sungguh-sungguh, "Ini sangat penting."
Nian Lie datang sambil memegang gelas anggur, mata foniksnya yang tajam dan indah menangkap sekilas dokumen di atas meja. Di atas dokumen itu tertulis dua kata 'Surat Perceraian'.
Dia mengerutkan kening lalu bertanya meski sudah mengetahui, "Apa yang harus dibicarakan."
"Seperti yang kamu lihat, aku mau cerai."
"Kenapa?"
Melihat pria yang duduk di sofa, bibir Ning Qing menunjukkan sedikit penghinaan.
Nadanya dingin dan tanpa emosi, tidak ada pasang surut emosi di wajahnya, walaupun jika dia tidak bahagia.
"Kamu bersama dengan wanita lain selama pernikahan kita."
Cahaya di atas kepalanya mengaburkan wajah tampan Nian Lie. Dia mengangkat kepalanya untuk meminum anggur di tangannya dalam sekali teguk. Sebuah cibiran muncul di bibir tipisnya.
"Kamu membawa wanita itu, bukannya agar aku melakukan ini? Aku hanya memenuhi keinginanmu."
Saat Ning Qing membongkar semuanya, darah di wajahnya dengan cepat seakan menghilang.
"Kamu tidak mencintaiku, aku juga tidak mencintaimu. Kita tidak punya perasaan untuk satu sama lain. Bagaimana pernikahan seperti ini bisa terus berlanjut…?"
"Kenapa tidak bisa?" Suara pria itu serak dan rendah, dengan aura dingin yang membuat orang menjauh darinya.
"Kamu sudah berbaring di tempat tidur sangat lama. Bukankah kamu juga sudah menjadi istriku selama dua tahun?"
Ning Qing mengepalkan tangannya erat-erat, kukunya menusuk ke dalam telapak tangannya, dan rasa sakit yang menyengat membuatnya menahan emosinya.
"Kita hanya pasangan suami istri dalam status."
"Jika kamu datang lebih cepat, itu bukan hanya dalam status." Nian Lie menyalakan sebatang rokok, matanya yang dalam dan dingin ditutupi oleh kabut putih, sehingga tidak mungkin untuk melihatnya.
Di bawah tatapannya yang dingin, Ning Qing tahu bahwa dia memiliki sedikit peluang untuk menang, tetapi dia tidak bisa menerimanya. Dia menahan gemetar tubuhnya sambil menatap pria itu.
"Aku menemukan sesuatu di ruang belajarmu."
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.