Ini adalah hari senin jam pertama setelah upacara ada ulangan Akuntansi, semalaman ega belajar.
Pagi itu dia menyiapkan diri dengan matang, bangun lebih awal segera berdandan rapi dan sarapan, dan segera berangkat seperti biasa diantar oleh bapak nya setelah berpamitan dengan ibu nya.
Sesampainya di sekolah ega langsung menuju kelas, di pintu kelas ia bertabrakan dengan seorang lelaki yang bukan dari kelasnya,
Agh maaf", ega terlihat sangat kaget,
tetapi lelaki itu justru malah tersenyum.
Pagi itu matahari begitu menyengat terlihat peluh ega membasahi keningnya, setelah mengikuti upacara ia masuk ke kelas, tiba tiba lelaki yang ditabrak nya tadi pagi berjalan menghampiri nya dan memberikannya segelas air mineral.
"Ini untukmu, pasti kamu haus kan?"
"eee iyaa terimakasih" jawab ega agak bingung tapi tetap diterima.
Beberapa teman yang melihat langsung menyoraki.
"Cieeee"....,, hingga terdengar gaduh.
ega menjadi malu, dan hanya tersenyum.
Ia pun langsung duduk di kursinya sembari istirahat dan mengambil buku untuk dijadikannya kipas.
Lelaki itu tidaklah asing bagi nya, meski bukan teman satu kelas tapi setiap hari ia selalu nongkrong di kelas ega karena berteman dengan teman sekelas ega.
" Kayak nya cowok itu suka sama kamu ga..", kata hesti sambil berbisik
"eh ngawur belum juga kenal",
Entah perasaan ega atau memang benar adanya lelaki itu sesekali kedapatan memandang ega dan tersenyum.
Tidak lama kemudian guru datang dan ulangan siap dimulai.
" Haii siapa kamu ayo kembali ke kelas kamu", pinta guru kepada lelaki itu.
***
Kriingg,, bel berbunyi mendandakan waktunya pulang sekolah, ega dan kedua temannya berjalan bersama seperti biasa, tiba tiba dari belakang ada yang memanggil ega,
"Ega, yuk pulang sekolah bareng aku aja, aku anterin sampai rumah kamu", sambil menyetir motor nya ke arah ega,
" nggak usah makasih, aku pulangnya bareng temen temen aku aja", jawab ega sopan.
"Ooo yasudah, lain kali mau yaa aku anterin", ungkap lelaki itu masih berusaha.
" Eeehhh iyaa deh mungkin", jawab ega sambil tersenyum.
Lelaki itu akhirnya berlalu dengan motornya meninggalkan ega bersama teman temannya.
"ga,, kayak nyaa bener deh dia suka sama kamu", kata hesti sambil memegang tangan ega
" apaan sihhh ge-er", jawab ega yang wajahnya mulai memerah karena malu.
"kalaupun iya nggak papa kok,, dia kan baik", sahut ratih
" kenal juga nggak", jawab ega
"ehh masak kamu ngga kenal, dia kan dari kelas otomotif, satu angkatan dengan kita." jawab hesti.
ega hanya menggelengkan kepala nya sebagai jawaban.
"udahlah nggak usah dibahas" jawab ega cuek.
Ega berpisah di gang kost temannya, dan berjalan sendirian menuju mess orangtua nya.
Sesampainya di mess ega langsung berganti baju dan segera menghampiri ibunya didapur untuk segera membantu ibunya bekerja,
adik ega masih kelas 1 sd, sudah berada disitu mereka bertiga berbincang sambil bekerja.
Malamnya ega teringat dengan lelaki itu, ia mulai penasaran dengan lelaki itu dan ingin tahu siapa nama nya.
***
Pagi itu ega bangun dengan wajah yang segar, segera mandi dan bersiap tak lupa sarapan begitulah rutinitas nya.
Sesekali bersikap jahil kepada adiknya yang masih kecil, membuat nya tambah bersemangat.
Pagi itu dia sampai sekolah agak terlambat, karena ban mobil tua bapak nya bocor, akhirnya dia berjalan kaki menuju sekolah, dalam lamunannya
"wahh kalau punya cowok enak yaa bisa disuruh jemput", (sambil cengengesan)
Ega sampai di kelas dengan nafas agak tersengal karena lelah,,
belum sampai duduk lelaki itu menghampiri ega seraya menjulurkan tangannya mengajak berjabat tangan.
" Hai ga, kenalin aq rasyid",
ega betul betul kaget, itu membuatnya terdiam dan bengong.
Hesti yang berada disampingnya langsung menyadarkannya, disikutnya lengan ega,
ega pun tersadar.
"ehh iya, ega", sambil membalas jabat tangan itu.
Setelah perkenalan itu mereka sering ngobrol meski cuma basa basi.
rasyid jadi lebih sering main ke kelas ega kadang menemui ega dan lebih sering menemui teman satu kelas ega yang juga teman rasyid yaitu ilham.
mereka saling tukar no hand phone dan mulai berhubungan.
menurut ega semakin banyak teman semakin baik, dan akan semakin cepat baginya beradaptasi di kota itu.
***
hari berganti minggu, minggu berganti bulan tidak terasa pertemanan ega dengan rasyid sudah 4 bulan, rasyid adalah teman yang baik dan manis, juga perhatian.
Ega tahu bahwa rasyid menyukainya karena sikap rasyid yang berbeda dari teman yang lainnya, ilham teman rasyid pun pernah bilang bahwa rasyid menyukainya hanya belum berani mengungkapkan,
ega tidak pernah berfikir akan berpacaran karena dia belum pernah pacaran sebelumnya, ega hanya senang mengenal rasyid dia teman yang baik dan perhatian.
Ega memang memiliki wajah yang rupawan bukan hanya rasyid yang berusaha dekat dengannya, teman rasyid pun sering menggoda nya dan berusaha mengajak ngobrol, tetapi ega menganggap mereka teman biasa, kecuali rasyid dia teman istimewa karena sangat baik kepadanya dan begitu manis.
Hari itu ega berangkat sekolah dengan badan yang kurang fit hawa dingin membuatnya mudah sakit, di tambah beberapa hari ia kebanyakan makan pedas,
" Aduh perutku perih dan begah pasti asam lambungku naik" ringik ega.
"Kamu kenapa ga, dari tadi nggak konsen gitu" ?tanya hesti temannya
"Perutku sakit kayak nya asam lambungku kambuh",jawab ega
" Ke UKS aja yuk aku anterin", ajak hesti
mereka pun menuju UKS, ega segera mengoleskan minyak kayu putih ke perutnya, ia pun istirahat di UKS.
"udah kamu kembali ke kelas aku berani kok sendirian", kata ega
" aku tinggal ya, nanti kalau ada apa apa telpon aja", jawab hesti
"iya,, makasih ya", pungkas ega, ia pun memejamkan mata dan tertidur,
bel pulang sekolah membuatnya terbangun saat hendak mengambil hpnya yang diletakkan di atas meja tiba tiba ada obat magh di diatas hp nya dan sebotol air mineral.
" Siapa yang menyiapkan semua ini?" tanya ega dalam hati.
Temannya hesti menemui nya di UKS dan membawakan tasnya mereka pun pulang bersama, di tengah jalan rasyid menghampiri nya dan mengajak pulang bersama.
"Ga aku anter yuk, kamu sedang sakit kan?" ajak rasyid
"Aku udah sembuh kok, aku pulang sama hesti aja, makasih ya sebelumnya," tolak ega
"Yasudah, hati hati yaa,," balas rasyid sembari pergi.
"Kenapa nggak mau ikut sih kan lumayan, kamu juga lagi sakit," tanya hesti gemas
"nggak ah malu, aq juga udah enakan kok", jawab ega
" Siapa yaa yang telah memberikanku obat tadi, Dalam hati nya ega merasa bingung siapa yang memberikannya obat dan sebotol air tadi,
"apakah hesti, tapi kenapa dia tidak bilang apa apa, gumam ega
" Hmmm yasudahlah, siapapun itu terimakasih sekali, putus ega dalam hati.
Dia penasaran tapi tidak mau bertanya takut menjadi bahan gosip di sekolahannya.
Ia pun berlalu pulang, sambil mengunyah obat dari seseorang misterius itu.