Chereads / Tulang Rusuk Siapa / Chapter 7 - Pertemanan

Chapter 7 - Pertemanan

Meski hari minggu ega dan keluarga nya tetap bangun pagi karena ada pesanan 70 box nasi untuk acara keagamaan bos nya.

Setelah menyelesaikan menu masakan pagi mereka segera pergi ke pasar.

Ibu nya membeli banyak sekali ayam dan sayuran, untuk pesanan nya ibu akan memasak ayam goreng dan capjay.

Ega dan bapaknya membantu membawakan belanjaan ibu.

Setiap hari minggu bapak ega selalu libur, tapi ibu ega tidak libur.

Sesampainya di mess mereka langsung membongkar semua belanjaan dan segera mulai bekerja.

Ega membantu ibu nya membuat bumbu,, tiba tiba hp ega berdering, ada telpon masuk dan itu dari rasyid.

Ega sedikit menjauh dari ibu nya, agak kedepan untuk mengangkat telpon dari rasyid.

"Hallo, ada apa syid?" sapa ega

"Hallo ga, gimana kabarnya? tanya rasyid

" Kabar aku baik, gimana kabar kamu?jawab ega

"Aku juga baik, tiga hari nggak ketemu kangen sama kamu," kata rasyid

Deggg....

Membuat ega tidak mampu berkata kata

"Aaapasih kamu, biasa aja kali," jawab ega malu

"Gaaaa....,, dimana kamu" terdengar keras ibu nya memanggil.

"Iya bu, ega didepan, bentar bu." jawab ega kepada ibu nya.

"Maaf ya syid aku lanjut bantuin ibuku dulu, soal nya lagi repot nih nanti deh kita sambung lagi," kata ega kepada rasyid

"Oo ya udah gapapa, nanti kalau sudah selesai hubungi aku ya," pinta rasyid

"Iya, yaudah aku tutup ya", sambil mematikan telponnya.

Dengan cepat ega berlari ke dapur kembali membantu ibu nya.

" Siapa nak yang telpon?" tanya ibu nya

"Temen aku bu," jawab ega singkat.

Mereka kembali bekerja.

Ega anak yang rajin selalu membantu ibu nya bahkan tidak jarang saat libur ia pun diajak ke toko roti bos orangtuanya untuk membantu packing roti.

Karena dibantu ega dan bapak nya pekerjaan jadi cepat selesai.

Sore hari waktu nya untuk mengemas dan syukurlah mereka selesai tepat waktu.

Setelah mandi dan makan ega segera mengambil hp yg diletakkannya di kamar ia akan menghubungi rasyid.

Ternyata beberapa kali rasyid memberi pesan untuknya.

Ega hanya tersenyum melihatnya.

Ega dan rasyid memang sudah tiga hari tidak bertemu karena sejak hari jum'at ega ada kegiatan ekstra kulikuler ditambah ini hari minggu.

Mereka berbalas chat, sesekali terlihat ega tersenyum sendiri.

"Oke, sampai bertemu besok ya ga mimpi indah," pesan terakhir rasyid menyudahi chat malam itu.

"Kenapa sih mbak senyum senyum sendiri," tanya adiknya yang membuatnya

kaget.

"Adek niih ngagetin aja, anak kecil nggak perlu tau," jawab ega sambil menjulurkan lidahnya.

Dua kakak beradik ini memang selalu berantem ada saja ulah jahil kakak kepada adiknya, sehingga adiknya selalu mengadu kepada ibunya dan justru membuat sang kakak tambah suka menjahilinya.

Malam itu mereka tidur begitu pulas mungkin karena lelah bekerja seharian.

Tidak terasa pagi telah menyapa.

Suara kokokan ayam jantan peliharaan bapak ega begitu nyaring membuat ega bangun. Mess yang luas membuat bapak ega berkesempatan memelihara ayam bangkok, karena ayam bangkok memiliki harga yang lumayan mahal sehingga bisa untuk tambah jajan kedua putrinya.

Ternyata ibunya sudah mulai bekerja untuk membuat menu pagi, ibu ega terbiasa bangun pagi sekali membuatkan menu pagi untuk karyawan dan bos, kemudian siangnya akan memasak lagi untuk menu siang, begitu juga sore akan memasak lagi untuk menu sore.

Ega bersiap dan berangkat ke sekolah, bell masuk sudah berbunyi tapi hesti belum datang juga, hanya ratih yang terlihat berlari masuk ke kelas karena terlambat, ia bertanya kepada ratih teman satu kamar hesti.

"Tih, hesti kemana nggak masuk ya?" tanya ega

"Hesti nggak masuk badannya panas," jawab ratih

Ega merasa kasihan kepada hesti dan berniat sepulang sekolah akan menengoknya.

Ega duduk sendiri, tiba tiba ilham berlari dan duduk di samping nya, membuat ega kaget.

Ilham seorang laki laki yang kemayu terkadang membut ega geli melihatnya.

Sesekali ilham genit, menggoda ega seperti anak kecil, membuat ega tertawa.

Dalam candanya ilham menanyakan hubungannya dengan rasyid,

"Gimana hubunganmu dengan rasyid?" tanya ilham

"Kita temenan kok, dia baik," jawab ega

"Oooohhh kirain udah jadian," sambung ilham

"Nggak kok kita temenan aja," jawab ega simple

Kedatangan guru membuat se isi kelas terdiam dan mulai mengikuti pelajaran

Ada tugas kelompok membuat laporan neraca berdasarkan industri yang nyata team ega ada 5 orang termasuk hesti mereka sepakat akan membuat tugas kelompok di rumah dwi karena merupakan kawasan home industri, tiga hari lagi tugas itu harus dikumpulkan, ega berencana akan menjenguk dan memberitahu hesti mengenai tugas kelompok ini.

Saat bel istirahat ega segera ke kantin bersama teman yang lain, ia berpapasan dengan lelaki misterius yang selalu mengawasi nya ketika ekstra kulikuler kemaren ternyata ia adalah kakak kelasnya.

Ielaki itu k kantin bersama temannya tiba tiba temannya mengatakan

"Oohh ini too," sambil menunjuk ega

Spontan membuat ega kaget

Lelaki itu seperti malu dan mengajak pergi teman temannya.

Hal itu membuat ega digoda oleh teman temannya,

"siapa ga, kenal ya?" tanya dwi

Nggak tau, nggak kenal," jawab ega

Merekapun kembali memesan makan dan melanjutkan istirahatnya.

Ega dan teman temannya kembali ke kelas, sesampainya ia sudah ditunggu oleh rasyid,

"Ga, " sedikit mengagetkan ega

"Heiii," jawab ega spontan

Mereka pun ngobrol di kelas, bersama teman teman yang lainnya membahas tugas kelompok mereka

Mess ega dengan rumah dwi cukup jauh, rasyid menawarkan diri untuk mengantar ega

"Nanti aku anter ya ga,"pinta rasyid

" Nggak usah nanti aku bareng hesti aja, kasihan nanti hesti nggak ada barengannya," jawab ega

Seperti ada raut kecewa pada wajah rasyid, tapi ia tetap berusaha mendapatkan hati ega, ia tetap baik dan perhatian kepada ega.

"Nanti kamu mau jenguk hesti kan, aku ikut ya?" pinta rasyid

"Iya boleh, ikut aja," jawab ega

Wajah rasyid begitu senang mendengar diperbolehkan ikut menjenguk hesti.

Sepulang sekolah yang sekelompok dengan ega tadi ikut menjenguk hesti, mereka saling berboncengan.

"Ga, bareng sama aku aja," ajak rasyid

"Ya udah yuk," jawab ega mengiyakan

Merekapun berboncengan ke kost hesti, diperjalanan rasyid terus mengajak ngobrol ega, mereka berbincang dengan seru dan tertawa bersama.

Sebelum ke kost hesti,ega dan rasyid menuju toko buah untuk membelikan buah tangan untuk hesti.

Itu menjadi kesempatan yang bagus bagi rasyid untuk lebih mengenal dekat ega, karena ega sendiri sangat susah diajak keluar bareng.

Sesampainya di toko buah rasyid selalu menguntit ega kemanapun ega berjalan, ia terus disampingnya, ega merasa agak risih dan canggung.